Para fans film The Flash sudah tayang di bioskop seluruh dunia, sesuai dengan janji Warner Bros dan DC, film ini memperkenalkan multiverse DC versi live action.
Memang film The Flash ini sendiri bercerita tentang perjalanan waktu Flash ke masa lalu.
Hal itu menguak eksistensi multiverse. Maka dari itu, kita simak apa saja pesan tersembunyi dalam ending film The Flash sebagai berikut :
Setelah upayanya untuk membuat ibunya hidup kembali, tindakan itu membuat The Flash tiba di semesta alternatif. Barry Allen alias sang The Flash mau tidak mau harus menghadapi adanya masalah baru.
Kondisi itu ternyata membuat timeline multiverse DC menjadi lebih mirip seperti ‘spageti’. Sebab, polanya kusut, saling bertumpuk, serta punya awal dan akhirnya tersendiri.
Nah pada penjelasan ending film The Flash kali ini, kita mulai dari titik saat The Flash bersama Barry muda, Supergirl (Sasha Calle), dan Batman tua (Michael Keaton) harus menghentikan invasi bangsa kryptonian jahat.
Ketika The Flash berhasil mengumpulkan para metahuman di universe alternatif dan menamai kelompok barunya dengan sebutan ‘Justice League’, mereka langsung terbang ke gurun.
Tujuannya untuk menghadapi General Zod (Michael Shannon) dan pasukannya. Di tengah pertempuran yang sangat besar, pada akhirnya Flash dan Barry muda sampai pada titik ketika Batman dan Supergirl harus mati.
Hal ini lantas membuat mereka berdua langsung berlari cepat hingga mencapai Chronobowl. Tujuannya untuk mencoba mengubah takdir agar Batman dan Supergirl kembali hidup.
Apa pun yang The Flash dan Barry muda lakukan, pastinya selalu berakhir sama dengan kematian Batman dan Supergirl.
Bahkan, terjadi juga keberhasilan Zod dalam mengubah Bumi menjadi Planet Krypton baru. Dari sinilah, anomali dan paradoks waktu yang sesungguhnya mulai terasa.
Ternyata, monster bernama Dark Flash yang Flash temui di awal film adalah Barry muda yang terus mencoba mengubah takdir.
Dengan kata lain, Barry muda dan Dark Flash adalah produk dari kekacauan multiverse. Hal itu bermula karena Flash ingin melihat ibunya hidup kembali dan membersihkan nama ayahnya yang dituduh telah membunuh ibunya.
Menjelang ending film The Flash, akhirnya terungkap bahwa terjadi kekacauan akibat ulah Flash yang ingin mengubah takdirnya.
Sekarang, universe atau chronobowl di multiverse DC jadi saling bertabrakan. Itu termasuk universe Superman Nicolas Cage yang bertabrakan dengan semesta Superman Christopher Reeve.
Peristiwa kiamat multiverse DC ini terlihat jelas dari masing-masing universe, termasuk chronobowl saat Flash, Barry muda, dan Dark Flash berada.
Jika hal ini tidak dihentikan, maka bisa dipastikan semua semesta DC yang tersisa akan saling bertabrakan hingga akhirnya semua musnah.
Saat memasuki klimaks di ending film The Flash, akhirnya Flash sadar bahwa cara selamatkan multiverse DC adalah dengan menghentikan ambisi Barry muda.
Mirisnya, kedatangan Dark Flash di chronobowl malah membuat semuanya makin runyam. Ketika Dark Flash ingin melukai Flash, Barry muda langsung melompat dan mengorbankan dirinya.
Karena Dark Flash adalah Barry muda versi masa depan, mereka berdua akhirnya mati bersamaan.
Dari sinilah Flash mencoba untuk merelakan ibunya dengan membuat takdir berjalan sebagaimana mestinya.
The Flash kembali bertemu dengan ibunya di masa lalu dan sengaja membuatnya lupa membeli tomat kalengan. Hanya dengan begitu, ibunya akan tetap memasak sendirian dan terbunuh.
Sementara ayahnya yang baru datang dari membeli tomat kalengan akan dituduh sebagai pelakunya.
Setelah melakukan keputusan berat tersebut, akhirnya Flash kembali ke universe saat ibunya mati dan ayahnya tengah bersiap menghadapi persidangan terakhir.
Demikian pesan tersembunyi dalam ending film The Flash