Serial IT: Welcome to Derry Season 1 menggali akar kejahatan Pennywise dan luka kolektif kota Derry.
Derry bukan hanya kota yang dikutuk, tetapi juga tempat di mana rasisme, kekerasan, dan trauma diwariskan.
Pertarungan antara anak-anak dan orang dewasa melawan Pennywise mencapai klimaks mencekam di finale Winter Fire.
Serial IT: Welcome to Derry Season 1 menjadi pembuka yang ambisius bagi semesta horor Stephen King di layar kaca. Berlatar jauh sebelum kisah film IT (2017–2019), serial ini menggali akar kejahatan Pennywise serta luka kolektif kota Derry.
Dengan nuansa sejarah, trauma rasial, dan horor psikologis, musim pertama menghadirkan teror yang lebih personal sekaligus tragis. Rekap ini membahas alur cerita utama, perkembangan karakter, serta klimaks epik yang menutup season perdana.
Season 1 dibuka pada tahun 1962, saat Derry kembali menunjukkan sisi tergelapnya. Kehilangan anak-anak, halusinasi mengerikan, dan perilaku orang dewasa yang aneh menjadi sinyal bahwa sesuatu telah bangkit. Lilly Bainbridge, bersama Ronnie Grogan dan teman-temannya, mulai mengalami penglihatan mengerikan yang mengarah pada satu sosok: entitas jahat yang memakan ketakutan.
Seiring penyelidikan mereka, serial ini memperkenalkan tema penting bahwa Derry bukan hanya kota yang dikutuk, tetapi juga tempat di mana rasisme, kekerasan, dan trauma diwariskan. Pennywise tidak berdiri sendiri; ia tumbuh subur dari ketakutan sosial dan kebencian manusia.
Salah satu kekuatan utama Welcome to Derry adalah eksplorasi mitologi baru. Diperkenalkan bahwa Pennywise pernah dikurung oleh penduduk asli menggunakan pilar-pilar kuno yang terhubung dengan ritual spiritual. Entitas ini bangkit setiap 27 tahun, selalu didahului oleh tragedi besar.
Karakter Dick Hallorann menjadi kunci penting. Dengan kemampuan psikisnya, ia menjembatani masa lalu dan masa kini, mengungkap bahwa IT bukan sekadar badut, melainkan makhluk purba yang melampaui waktu. Pennywise memandang masa lalu, sekarang, dan masa depan sebagai satu kesatuan, sebuah konsep yang nantinya sangat krusial di finale.
Seperti kisah IT pada umumnya, garis pemisah antara anak-anak dan orang dewasa sangat jelas. Anak-anak seperti Lilly, Ronnie, Marge, Will, dan Rich menjadi satu-satunya pihak yang benar-benar menyadari ancaman Pennywise. Sementara itu, orang dewasa sibuk dengan kepentingan militer dan kekuasaan, terutama Jenderal Francis Shaw yang ingin memanfaatkan IT sebagai “senjata ketakutan”.
Ambisi Shaw justru menjadi bumerang. Usahanya membongkar “kandang” Pennywise membuat makhluk itu bangkit lebih cepat dan lebih kuat, memicu tragedi besar seperti kebakaran The Black Spot, salah satu episode paling emosional dan brutal di musim ini.
Finale Winter Fire menampilkan Derry yang tertutup kabut es. Pennywise menghipnotis anak-anak sekolah dan menggiring mereka seperti kawanan menuju kematian. Lilly, Ronnie, dan Marge yang sempat membolos sekolah menjadi harapan terakhir.
Pertarungan berpindah ke sungai beku dekat sarang Pennywise. Di sinilah taruhannya menjadi personal. Marge melihat masa depan, mengetahui bahwa putranya kelak, Richie Tozier, akan membunuh Pennywise bersama Losers Club. Pennywise pun menyadari bahwa ia sedang berusaha menghindari kematiannya sendiri.
Transformasi Pennywise menjadi makhluk naga-iblis mempertegas skala ancaman. Namun, kerja sama anak-anak, pengorbanan orang dewasa, serta bantuan roh Rich akhirnya memungkinkan belati kristal ditancapkan ke pohon pengikat pilar. Pennywise kembali terkurung, bukan mati, hanya tidur.
Serial ditutup dengan perpisahan pahit-manis. Hallorann meninggalkan Derry untuk bekerja di hotel, mengaitkan benang ke The Shining. Ronnie dan Will berpisah, Leroy memilih tetap tinggal, dan Ingrid berakhir di institusi jiwa. Lompatan waktu 26 tahun kemudian memperlihatkan Elfrida Marsh dan putrinya, Beverly, penghubung langsung ke kisah IT versi film.
IT: Welcome to Derry Season 1 sukses memperluas mitologi Pennywise dengan pendekatan yang lebih emosional dan historis. Meski intensitas jumpscare dikorbankan demi skala cerita, kekuatannya terletak pada karakter anak-anak, tema trauma kolektif, dan performa Bill Skarsgård yang tetap mengerikan. Musim pertama ini bukan sekadar prekuel, melainkan fondasi kuat yang membuat teror Derry terasa lebih dalam dan tak terhindarkan.
1. Apakah Welcome to Derry wajib ditonton sebelum film IT?
Tidak wajib, tetapi sangat memperkaya pemahaman tentang Pennywise dan Derry.
2. Apakah Pennywise mati di Season 1?
Tidak. Ia hanya kembali terkurung dan akan bangkit lagi 27 tahun kemudian.
3. Siapa karakter terpenting selain Pennywise?
Lilly Bainbridge dan Dick Hallorann menjadi pusat emosional dan mitologis cerita.
4. Apakah serial ini lebih horor atau drama?
Lebih condong ke horor psikologis dan drama karakter dibanding jumpscare.
5. Apakah ada petunjuk Season 2?
Ya. Transformasi Pennywise dan epilog memberi sinyal cerita masih bisa berlanjut.