Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Resmi tamat, review Arcane Season 2 wajib kamu ketahui terutama bagi kamu yang belum sempat menontonnya namun penasaran dengan film lanjutan satu ini.

Setelah musim pertamanya mendapat pujian sebagai salah satu karya animasi terbaik, Arcane musim kedua memperkuat reputasinya dengan visual yang luar biasa dan cerita yang semakin dark.

Visual dan Grafik Luar Biasa

Dibuat oleh studio Fortiche Production, animasi di Arcane musim kedua tetap menjadi poin utama. Penggabungan gaya animasi 2D dan 3D untuk musim ini kembali hadir dengan detail yang menakjubkan, pewarnaan yang berani, dan gerakan dinamis sehingga membuat setiap frame tampak seperti karya seni yang pantas dipajang di galeri.

Bahkan ada beberapa scene yang ikonik yang membuat suasana tegang dan horor menjadi terasa lebih mencekam. Beberapa adegan juga mampu membawa penonton untuk merasakan dunia yang penuh dengan emosi ini dengan adanya perbedaan warna yang kontras pada beberapa scene ditambah perpaduan seni konseptual yang inovatif.

Konflik yang Memanas

sc: YouTub – Corvus Slayer AMVs

Selain visualnya, tentu saja cerita di musim kedua juga memanas. Di mana ceritanya melanjutkan apa yang terjadi di musim pertama dengan Jinx yang meledakkan markas Piltover.

Musim ini fokus pada hubungan kompleks antara Jinx dan Vi, yang dibumbui dinamika dengan Caitlyn yang semakin terlibat dalam konflik politik Piltover. Sisa-sisa kekuasaan di Piltover dan Zaun kini menghadapi kekosongan kekuasaan yang menciptakan perang dingin dan kekacauan yang lebih besar.

Hubungan antara karakter utama, terutama Vi dan Jinx, menjadi pusat dari drama emosional yang mendalam. Hailee Steinfeld sebagai Vi dan Ella Purnell sebagai Jinx memberikan performa yang kuat, menunjukkan hubungan penuh kebencian dan kasih sayang antara dua saudara yang terpisah.

Hubungan Vi dan Caitlyn juga terus berkembang dengan Caitlyn yang sekarang harus mengambil keputusan lebih sulit demi mempertahankan Piltover. Jinx, yang sebelumnya menjadi antihero bermasalah kini mengalami perjuangan emosional dengan adanya adopsi seorang anak jalanan.

Sementara Jayce dan Viktor melanjutkan eksperimen mereka dengan Hextech yang berisiko. Ketegangan emosional dan konflik politik ditampilkan secara kompleks, memperlihatkan lapisan-lapisan karakter yang makin gelap.

Alur Cerita yang Padat

sc: Den of Geek

Bagi yang belum tahu, musim kedua Arcane ini terpecah menjadi tiga babak. Meskipun beberapa menganggap intensitas plot tetap tinggi, namun juga ada yang merasa ceritanya terlalu cepat.

Bisa jadi ini terjadi karena ada banyak karakter baru dan konflik yang terlalu padat dalam waktu yang singkat sehingga terasa terburu-buru. Contohnya saat Caitlyn menjadi pemimpin Piltover dan beberapa adegan dimana dialog antar karakter yang terlalu sedikit yang membuatnya terasa berada dengan musim pertama.

Meski begitu, banyak momen emosional yang berhasil menambah kedalaman cerita, seperti adegan pemakaman dengan garis-garis yang kabur oleh kesedihan atau montase yang menggambarkan pertempuran brutal dengan detail realistis.

Musik dalam Arcane musim kedua juga berperan besar dalam membangun atmosfer, meskipun kadang pemilihan lagu-lagu pop modern terasa kurang cocok. Namun, beberapa lagu dengan aransemen metal atau balada yang tragis berhasil memperkuat nuansa dramatis di beberapa adegan kunci yang membuat emosi terasa lebih hidup di layar.

Itulah review Arcane Season 2 versi GGWP. Jadi apakah kamu sudah menonton Arcane Season 2 ini?

Editorial Team