Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Review Eternals: Mengulang Nasib Thor The Dark World?

Thor: The Dark World sejauh ini dianggap sebagai film MCU yang kurang difavoritkan banyak fansnya. Hal tersebut nampak berubah saat berbagai review buat film Eternals mengucur sehingga menjadikan film ini divisif.

Ada banyak kritikus yang kurang menyukai film ini, namun ada pula indikasi bahwa toh film ini masih tetap disukai para penonton. Di Rotten Tomatoes saja, rating film ini berbanding drastis dengan rating 48% kritikus melawan rating 80% penonton.

Sebenarnya apa sih yang membuat film Eternals ini diperdebatkan? Apa saja yang membuat Eternals unggul dan lemah di mata penonton?

Celestial dan Eternal dalam sejarah umat manusia

KINCIR

Pada zaman dahulu kala, Celestial bernama Arishem menciptakan Eternal untuk melawan makhluk predator Deviant di berbagai planet. 10 orang Eternal: Ajak, Sersi, Ikaris, Kingo, Sprite, Phastos, Makkari, Druig, Gilgamesh, dan Thena diutus ke bumi sebagai pelindung umat manusia dari Deviant.

Di bumi, para Eternal hanya ditugaskan untuk melawan para Deviant. Mereka turut membantu evolusi umat manusia, namun tidak boleh ikut campur dalam konflik mereka. Setelah para Deviant musnah, para Eternal berpisah untuk hidup sendiri-sendiri sambil menunggu perintah Arishem selanjutnya.

Di masa kini, Sersi dan Sprite yang menetap di London bertemu dengan satu Deviant yang menyerang mereka. Setelah diselamatkan Ikaris, ketiganya memutuskan untuk menghubungi Eternal yang masih tersisa. Perjalanan ini membawa mereka lebih dekat ke dalam tujuan sebenarnya dari misi mereka di bumi.

Review Eternals

GossipChimp

Setiap film MCU mengangkat konsep dan tema tersendiri, mulai dari tema aksi blockbuster, fantasi kosmik, heist/crime, space opera, thriller, dan masih banyak lagi. Eternals kembali hadir dengan menawarkan konsep baru yang belum pernah dicoba MCU.

Dari sisi konsep, mungkin kita akan teringat dengan film-film Snyderverse, dimana para karakter superhero digambarkan bak dewa. Tema dan perkembangan karakter biasanya berkutat pada sisi humanisme mereka, dan bagaimana cara mereka yang memiliki kekuatan super bisa memahami umat manusia dengan segala kekurangannya.

Dengan mengambil banyak inspirasi dari film seperti Batman v Superman, konsekuensinya adalah Eternals menjadi film yang terasa lebih serius dibandingkan film-film MCU lain. Momen-momen komedik dan ringan masih bisa ditemukan, namun tidak begitu banyak.

Hal ini jadi pedang bermata dua. Di satu sisi, akting para karakter menjadi lebih menonjol dan penuh emosi. Namun di sisi lain, penonton jadi lebih cepat bosan dengan narasi yang bertele-tele. Apalagi karena Eternals terlalu mengandalkan flashback untuk menjelaskan alur cerita dan penokohan.

Nature dari film Eternals sendiri memang menjadikannya bahan perdebatan. Tapi secara keseluruhan, Eternals masih merupakan film yang cukup menghibur dengan momen-momen megahnya. Akankah pertaruhan Marvel di Eternals berbuah manis di jangka panjang? Mari kita nantikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us