Review Fallout TV Series: Penuh Fanservice!

Perang tidak pernah berubah, namun bagaimana jika itu diadaptasi dari game ke serial TV? Berikut ini adalah review untuk Fallout TV Series.
Bethesda selaku developer dan publisher seri game aksi post-apocalypse ini mempercayakan adaptasi live-action-nya kepada Amazon lewat Prime Video.
Menampilkan aktor seperti Ella Purnell, Aaron Moten, Kyle MacLachlan, Moises Arias, Xelia Mendes-Jones, dan Walton Goggins, ekspektasi fans cukup tinggi.
Seperti apa hasil akhir dari adaptasi Fallout ini? Apakah memenuhi harapan atau terjebak dalam jebakan adaptasi video game lainnya?
Review Fallout TV Series
1. Sinopsis

Perkembangan teknologi nuklir yang pesat pasca Perang Dunia II membuat dunia kacau karena perang nuklir yang tiada habisnya. Permukaan bumi berubah menjadi Wasteland.
Perusahaan Vault-Tec menciptakan sekumpulan Vault, bunker anti radiasi untuk perlindungan manusia hingga ratusan tahun ke depan.
Lucy MacLean, penghuni Vault 33, dipaksa untuk pergi ke permukaan setelah ayahnya Hank diculik oleh seorang wanita bernama Lee Moldaver.
Perjalanan Lucy bersinggungan dengan seorang ilmuwan Enclave, Dr. Siggi Wilzig, yang hendak menemui Moldaver untuk membawakan sebuah relik misterius.
Namun, Wilzig ternyata diburu oleh banyak pihak karena reliknya bisa mengubah masa depan Wasteland.
Maximus, seorang prajurit Brotherhood of Steel, hingga seorang Ghoul pemburu bayaran juga mengincar kepala Wilzig.
Bagaimana cara Lucy bertahan hidup sekaligus menemukan ayahnya di tengah Wasteland yang asing dan ganas?
2. PLUS: Cerita yang gelap namun penuh humor

Serial TV Fallout mengkombinasikan berbagai elemen menarik dari beberapa game Fallout produksi Bethesda.
Kita bisa melihat inspirasi dari plot dan tema yang cukup berat dan gelap dari Fallout 3, yang tercermin dari perjalanan Lucy mencari Hank.
Di sisi lain, keanehan Wasteland yang menjurus ke komedi gelap nampaknya banyak terinspirasi dari game Fallout: New Vegas.
3. PLUS: Akurasi dan detail adaptasi dari game

Salah satu poin menarik dari serial TV ini adalah bagaimana estetika dari video game Fallout direplikasikan ke dalam dunia nyata.
Detail seperti desain Vault, nama dan bentuk properti, hingga world building-nya cukup akurat dengan di video game.
Bahkan mekanika game seperti sistem hacking, penjelajahan dungeon, dan juga fungsional Pip-Boy ditampilkan dengan akurat.
4. MINUS: Terlalu banyak subplot?

Di setiap episodenya, sudut pandang cerita akan berpindah-pindah antara sosok Lucy, Maximus, serta Ghoul. Ini menyajikan dinamika yang menarik karena ketiganya mengincar tujuan yang sama.
Namun pergantian POV ini dibuat semakin padat dengan tambahan subplot lain yang membuat ceritanya kurang fokus.
Subplot Norm MacLean yang mengungkap konspirasi di Vault 33, serta flashback ke masa sebelum perang, meskipun menarik, akan lebih baik jika durasinya dibuat lebih ringkas.
5. Kesimpulan review Fallout TV Series

Serial TV Fallout mengambil elemen-elemen terbaik dari game Fallout dan menyajikannya sebagai fanservice bagi para fans setia.
Para kreatornya memahami apa yang diinginkan fans dari adaptasi live-action Fallout: kisah post-apocalypse yang gelap namun penuh dengan momen ajaib.
Fallout yang diproduksi Amazon MGM dan Bethesda, kini sudah bisa ditonton di Prime Video.
Rating: 9/10