Review Film Mufasa: The Lion King, Perjalanan Sang Singa Hingga Jadi Raja Dihormati

Review film Mufasa: The Lion King, yang kisahkan perjalanan sang Singa biasa hingga menjadi Raja yang dihormati, bisa kamu lihat di sini.
Mufasa: The Lion King memang menjadi prekuel dari seri The Lion King yang sebelumnya sudah dirilis pada 2019 lalu. Ini merupakan film live action yang dikeluarkan oleh Disney, dan sudah tayang di Bioskop Indonesia mulai pada hari ini, Rabu, 18 Desember 2024.
Lalu, bagaimana sih dengan filmnya? Apakah filmnya worth it untuk disaksikan? Nah, sebelum menyaksikannya, kamu bisa lihat terlebih dahulu review film Mufasa: The Lion King versi GGWP secara lengkapnya di sini!
Review Film Mufasa: The Lion King
Berikut ini merupakan review film Mufasa: The Lion King versi GGWP. Perlu diingat, bahwa review ini merupakan hasil dari pengamatan dan pendapat penulis sendiri ketika menyaksikan filmnya. Adapun review-nya akan mengandung spoiler tentang filmnya. Jadi, jika kamu keberatan untuk melihat spoiler film ini, bisa langsung saja ke bagian paling bawah untuk membaca kesimpulan review-nya ya!
SPOILER ALERT!!!
1. Hadirkan cerita klasik yang sangat ringan

Film ini memang mengisahkan perjuangan Mufasa, saat dirinya masih kecil yang terpisah dari orang tuanya, hingga menjadi salah satu Raja Singa yang paling dihormati di wilayahnya.
Diceritakan, Mufasa kecil yang terpisah dari orang tuanya ini, akhirnya bertemu dengan seorang Singa kecil berketurunan Raja bernama Taka dan Ibunya, Eshe. Ia pun diadopsi oleh Eshe, meski hal ini ditentang oleh Obasi, pemimpin kawanannya yang juga merupakan Ayah dari Taka.
Dari situlah petualangan Mufasa dimulai. Di bawah asuhan Eshe, Mufasa tumbuh sebagai Singa yang berbeda. Ia punya segala cara untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.
2. Meski begitu, penulis merasa alurnya sedikit lama ketika disaksikan

Kisah ringan yang ditunjukkan di film ini, nyatanya membuat penulis merasa alurnya sedikit lama ketika disaksikan. Pasalnya, kisah yang ditawarkan hampir sama dengan seri The Lion King pada 2019 lalu. Bahkan, ada beberapa part yang sudah bisa ditebak ketika pindah ke alur selanjutnya.
Hal inilah yang membuat penulis merasa alurnya sedikit lambat ketika disaksikan. Meski sebenarnya, film ini memang berdurasi cukup lama, yaitu 1 jam 58 menit.
3. Namun, prekuel ini mengungkapkan asal mula tokoh-tokoh terkenal yang ada di Film The Lion King sebelumnya

Ya, ada banyak banget tokoh-tokoh terkenal yang hadir kembali di prekuel ini. Mulai dari Scar, Zazu, hingga Rafiki. Latar belakang ketiga karakter tersebut benar-benar diceritakan dengan sangat baik di film ini. Membuat penyuka setia serial Simba, tentunya mendapatkan informasi lebih luas mengenai karakter-karakter tersebut.
Spoiler sedikit dari karakter Scar. Ternyata, Scar merupakan Taka, yang sempat menyelamatkan Mufasa kecil. Namun, karena konflik cinta, Taka sempat memberikan informasi kepada musuh, meski akhirnya ia kembali menyelamatkan Mufasa dengan mengorbankan matanya yang tergores. Hal inilah yang membuat Taka mengubah namanya menjadi Scar.
4. Selipkan humor-humor lucu dan garing di dalamnya

Prekuel dari The Lion King ini juga kembali menyelipkan humor-humor lucu dan garing di dalamnya. Humor-humor itu pun terselip di situasi dan kondisi yang sangat pas. Sehingga, ketika ditampilkan, humor tersebut sukses menggulang tawa penonton.
Penulis sendiri cukup terhibur dengan humor-humor yang ditampilkan di film ini. Bahkan, porsinya juga cukup pas untuk dihadirkan di dalam filmnya.
5. Film Mufasa: The Lion King hadirkan lagu-lagu baru

Ya, sebelumnya memang sudah diberitakan bahwa prekuel ini bakal menghadirkan lagu-lagu baru. Kamu jangan berekspektasi akan mendengar lagu-lagu yang hadir di film The Lion King sebelumnya. Pasalnya, di sini kamu akan disajikan dengan lagu-lagu baru yang tidak familiar.
Penulis mengakui bahwa tidak ada lagu yang nyantol di pikiran penulis usai selesai menyaksikan filmnya. Namun, lagu-lagu yang dihadirkan tentunya sangat sesuai dengan kondisi dan situasi dari alurnya itu sendiri.
6. Acungi jempol untuk CGI-nya

Film live action ini memang hadir dengan bantuan CGI. Teknologi yang digunakan oleh Disney untuk menghidupkan kisah Mufasa benar-benar patut untuk diacungi jempol.
Ya, menurut penulis, CGI yang dihasilkan sangat-sangat mulus. Bahkan menurut penulis, lebih mulus dari film The Lion King pada 2019 lalu. Membuat film ini terlihat nyata namun tetap seperti sebuah dongeng imajinasi. Perpaduan yang sangat pas untuk menghidupkan kisah legendaris dari sang Raja.
Meski begitu, penulis agak sedikit bingung untuk membedakan Taka dan Mufasa. Pasalnya, kedua Singa tersebut terlihat sedikit mirip dengan tampilannya. Adapun cara biasa untuk membedakan keduanya adalah dari suara mereka.
7. Kesimpulan Review Film Mufasa: The Lion King
Menurut penulis, film ini tak akan buat kamu rugi untuk menyaksikannya. Apalagi, kamu bisa mengajak keluarga dan orang-orang terdekatmu untuk bisa menyaksikannya bersama-sama. Apalagi, film ini bisa disaksikan oleh semua umur, sehingga bisa menjadi pengalaman yang menarik untuk kamu dan orang-orang terdekatmu.
Itulah review film Mufasa: The Lion King. Filmnya sendiri sudah tayang di Bioskop Indonesia mulai pada hari ini, Rabu, 18 Desember 2024. Selamat menonton!