Review Film Tokyo Revengers: Sentuhan Live-action Untuk Gangster Lintas Waktu

Fans Tokyo Revengers di Indonesia sangat beruntung karena bisa menyaksikan serial ini secara legal, baik anime hingga film-nya. Sebelum pesan tiket buat nonton film Tokyo Revengers di bioskop, nggak ada salahnya kamu cek review-nya di sini.
Film live-action ini diperankan oleh Takumi Kitamura, Ken Ryuguji, Yosuke Sugino, Mio Imada, Ryo Yoshizawa, Gordon Maeda, dan aktor lainnya. Konon, Tokyo Revengers jadi salah satu film Jepang terlaris buat tahun 2021, berada di posisi 3 di bawah Belle dan Detective Conan: The Scarlet Bullet.
Memang seberapa asyiknya sih film ini? Mari kita cari tahu.
Misi Takemichi mengubah geng Tokyo Manji

Kisah film ini cukup mirip dengan versi anime dan manga. Takemichi (Takumi Kitamura) yang mendapat kabar bahwa mantan pacarnya Hinata (Mio Imada) tewas bersama adiknya Naoto (Yosuke Sugino) akibat perseteruan geng Tokyo Manji dengan kelompok yakuza, didorong jatuh ke rel kereta api.
Takemichi mendapati dirinya kembali ke tahun 2010 saat masih sekolah. Saat bertemu Naoto, Takemichi memberi tahu tanggal kematian dirinya dan Hinata. Setelah menjabat tangan Naoto, Takemichi kembali ke 10 tahun mendatang dan mendapati Naoto selamat.
Demi menyelamatkan Hinata yang masih tewas, Naoto meminta Takemichi untuk kembali ke masa lalu dan menyusup ke geng Toman. Misinya adalah mencegah pertemuan antara ketua geng Toman Mikey (Ryo Yoshizawa) dengan Kisaki (Shotaro Mamiya), dan bahkan jika diperlukan, membunuh Mikey.
Setelah meraih kepercayaan Mikey dan kaki tangannya Draken (Yuki Yamada), Takemichi menyadari bahwa Mikey dan geng Toman bukanlah seperti yang ditakutkan oleh Naoto. Ia kemudian menyadari bahwa kunci untuk menyelamatkan Hinata bukan berada pada sosok Mikey maupun Tetta.
Review film live-action Tokyo Revengers

Tokyo Revengers merupakan kisah berandalam dalam intinya. Adegan berantem di film ini tampil cukup meyakinkan dan kadang terasa cukup brutal. Selain itu koreografinya juga tak kalah menarik, mulai dari akrobat Mikey hingga gerakan karakter yang babak-belur sehabis dihajar.
Namun selain itu juga, aspek time leap jadi hal yang cukup menarik buat disimak di Tokyo Revengers. Konsep perjalanan waktu di dalamnya dijabarkan dengan cukup simpel, mulai dari mekanisme hingga sebab-akibatnya.
Biar begitu, perubahan yang disebabkan Takemichi di masa lalu tak hanya menciptakan time paradox yang mengubah masa depan, namun juga menyebabkan beberapa plot hole. Lucunya hal ini pun diamati langsung oleh karakter di dalam film ini.
Film Tokyo Revengers secara dominan mengadopsi arc Moebius, dengan beberapa elemen dari arc-arc selanjutnya ditambahkan untuk memberi lebih banyak konteks.
Tapi jangan terlalu berharap bahwa film ini akan jadi sebuah adaptasi yang setia. Tanpa memberikan spoiler, menuju akhir film ceritanya akan menampilkan elemen orisinal yang juga mengundang beberapa plot hole tersendiri.
Terlepas dari hal itu, Tokyo Revengers masih merupakan film Jepang yang asyik buat ditonton, apalagi jika kamu suka dengan film gangster semodel Crows. Kamu masih bisa menontonnya di bioskop lokal pada minggu ini.