Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Akhirnya, film terakhir dari seri GotG rilis di Indonesia. Simak review dari Guardians of the Galaxy Vol 3 berikut ini. Apakah film ini wajib ditonton?

Kemunculan film ini pun bukan tanpa kabar buruk. Ini akan menjadi film terakhir Guardians of the Galaxy setelah beberapa kru dan aktor sentralnya tidak melanjutkan kerja sama dengan Marvel Studios.

Namun, apakah film terakhir ini mampu menjawab kerinduan fans akan aksi Star-Lord dan gengnya? Simak ulasannya berikut ini.

Ancaman untuk geng Guardians of the Galaxy

Para Guardians bertarung untuk menyelamatkan teman mereka. (MerahPutih)

Sejak hari Natal, banyak hal yang terjadi pada kelompok Guardians of the Galaxy. Mereka membeli Knowhere untuk dijadikan markas, Mantis ternyata adalah adik dari Peter Quill, dan sang Star-Lord masih depresi setelah Gamora asli dikorbankan oleh Thanos.

Di malam yang tenang, Knowhere tiba-tiba diserang oleh Adam Warlock yang mengincar Rocket. Meskipun Adam berhasil diusir, namun serangannya melukai Rocket hingga sekarat.

Anggota Guardians yang lain terkejut karena jantung Rocket dipasangi killswitch. Mereka hanya punya waktu terbatas untuk mematikan killswitch itu sebelum Rocket meninggal.

Untuk menyelamatkan Rocket, para Guardians pergi ke Orgosphere, koloni biologis yang merupakan markas dari OrgoCorp yang menyimpan petunjuk soal jati diri Rocket.

Nebula meminta bantuan dari grup Ravager untuk menyusup ke dalam Orgosphere. Ternyata, Gamora dari timeline alternatif menjadi pemimpin Ravager yang baru. Hal ini membuat Peter kembali galau dan berusaha menyambung hubungannya kembali.

Dalam perjalanan mereka menyelamatkan Rocket, para Guardians menyelami lebih dalam masa lalu Rocket, dan hubungannya dengan sosok bernama High Evolutionary yang sangat sadis.

Ensemble cast menjadi kekuatan utama James Gunn

Editorial Team

Tonton lebih seru di