Review John Wick Chapter 4: Style Over Substance!

John Wick akan menghadapi musuh terbesarnya, dan ia memegang kendali High Table. Simak review John Wick Chapter 4 di bawah ini!

John Wick kembali ke film keempatnya, dimana Keanu Reeves kembali memerankan sang Baba Yaga pembunuh berdarah dingin. Film ini menaikkan bahaya yang harus dihadapi oleh Wick, dimana kali ini ia harus menghadapi kematian di depan mata.

Mumpung masih ada di bioskop, kamu bisa simak review kali ini untuk menentukan apakah film ini pantas ditonton di layar lebar atau tidak.

Setelah bersembunyi beberapa lama bersama Bowery King (Laurence Fishburne), John Wick (Keanu Reeves) muncul kembali ke permukaan untuk balas dendam terhadap High Table. Target pertamanya adalah Elder (George Georgiou) yang ada di Maroko, dan Wick berhasil membunuhnya.

Hal ini tentu membuat High Table sangat marah. Marquis Vincent de Gramont (Bill Skarsgård) diberikan sumber daya tidak terbatas untuk memburu John Wick. Ia mulai dengan merekrut rekan lama Wick yaitu Caine (Donnie Yen), lalu menghukum Winston Scott (Ian McShane) dengan menjadikannya excommunicado, membunuh Charon (Lance Reddick) dan menghancurkan New York Continental.

Wick bersembunyi di Osaka Continental yang dikelola kawannya Shimazu Koji (Hiroyuki Sanada) beserta anaknya Akira (Rina Sawayama). Gramont telah mencium gerak-gerik Wick sehingga ia mengutus Caine dan Chidi (Marko Zaror) untuk membereskan masalah. Perang berkecamuk dimana Wick berhasil kabur namun Akira terluka dan Shimazu tewas di tangan Caine.

Keadaan makin pelik setelah Wick dengan mudahnya ditemukan oleh seorang pembunuh bayaran yang dipanggil Tracker (Shamier Anderson). Tracker berniat membunuh Wick, namun hanya jika nilai kontraknya tepat, sehingga ia bersekongkol dengan Gramont untuk mendapatkan bayaran yang lebih besar lagi.

Tanpa tempat berlindung, John Wick bertaruh untuk menyelesaikan lingkaran setan ini kepada Winston dan juga sebuah tradisi kuno dari anggota High Table. Bisakah John Wick mendapatkan kebebasannya?

Seri film John Wick dikenal dengan action yang menonjolkan faktor keren. Koreografi gun-fu khasnya menjadikan senjata api bak pedang dan pisau, serta peluru yang bisa ditangkis menggunakan baju berbahan kevlar. Koreografi aksinya sangat mengalir, bagaikan para aktornya tengah berdansa.

Dedikasi terhadap style over substance ini juga bisa terpancarkan dalam pemilihan setting dan juga musik soundtrack. Siapa yang tidak terkesima dengan adegan aksi bertabur cahaya neon di Jepang dan Jerman, maupun sekuen pertarungan Perancis yang terinspirasi Hotline Miami dan juga musik French Touch dari Justice.

Terlepas hal tersebut, John Wick Chapter 4 mengeksplor beberapa tema cerita yang cukup dalam seperti keluarga, harga diri, hingga kematian. Film ini nampak menjadi film John Wick paling emosional yang pernah ada, utamanya pada sosok Wick yang mulai kelelahan dengan misi balas dendamnya.

Runtime film mendekati 3 jam dan terasa cukup lama, namun hampir tidak ada adegan yang disia-siakan. Semua momennya berkontribusi pada plot secara keseluruhan.

Jika kamu sudah menonton seri film John Wick sejak film pertamanya, maka semua itu akan terbayar di John Wick Chapter 4 . Film ini menjadi film John Wick paling emosional yang pernah kamu tonton, untuk alasan yang tidak bisa kami sebutkan karena akan jadi spoiler besar.

Tapi tenang saja. Keanu Reeves masih akan memerankan sosok John Wick lewat film spinoff Ballerina yang menampilkan Ana de Armas sebagai Rooney yang muncul di Chapter 3. Reeves akan kembali ke film ini bersama Ian McShane, Anjelica Huston, dan Lance Reddick dalam penampilan posthumous.

Sebelum nonton John Wick Chapter 4, pastikan kamu sudah ke WC agar tidak kebelet saat nonton, dan siapkan banyak popcorn. Film ini akan jadi perjalanan yang panjang namun penuh aksi menegangkan.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan film, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports !

Rating: 8,5/10

Review John Wick Chapter 4: Style Over Substance!

Review John Wick Chapter 4

Pertaruhan John Wick mendapatkan kebebasannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di