Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Review Kamen Rider Black Sun: Satria Baja Hitam yang Lebih Gelap!

Review untuk serial Kamen Rider Black Sun, serial remake dari Kamen Rider Black original mulai bergulir. Serial ini masih menampilkan karakter-karakter ikonik dari serial berjudul Satria Baja Hitam di Indonesia ini, namun dikemas dalam bungkus yang lebih gelap dan kelam.

Pertarungan antara Kamen Rider Black dan Shadow Moon muncul di dunia modern dalam konflik yang tersebar lebih dari 50 tahun lamanya. Kini Kotaro dan Nobuhiko tidak hanya bertarung untuk menjadi Raja Gorgom saja, namun demi masa depan kaijin di dunia yang keras.

Seperti apa kisah Kamen Rider Black yang diimajinasikan di dunia modern yang kondisinya berbeda dengan 35 tahun lalu? Bersiaplah untuk merapalkan Mantra Aji karena serial ini cukup mengguncang hati!

Masa depan gelap manusia dan kaijin

Para kaijin harus bertahan hidup dari diskriminasi umat manusia sekaligus memastikan kelangsungan ras mereka. (SINERGIANEWS.com)

Kamen Rider Black Sun menampilkan reka ulang cerita Kamen Rider Black dengan beberapa elemen mirip namun dengan konsep berbeda. Saat kecil, Kotaro Minami dan Nobuhiko Akizuki dijadikan bahan eksperimen Kingstone di malam bulan purnama oleh ayah mereka. Dengan ini, keduanya ditakdirkan menjadi penerus Raja Penciptaan.

Lebih dari 50 tahun kemudian, manusia hidup berdampingan namun penuh dengan ketegangan bersama dengan kaijin, manusia yang bisa berubah menjadi monster. Para kaijin didiskriminasi oleh manusia normal, sementara pemerintah Jepang bersama Partai Gorgom diam-diam memperkaya diri dengan Zat Surga yang diciptakan dari ekstrak Raja Penciptaan.

Raja Penciptaan saat ini sedang sekarat dan tengah menunggu waktunya mati. Gorgom harus segera mencari penerusnya, namun mereka membutuhkan dua Kingstone. Satu-satunya petunjuk mereka adalah pada Aoi Izumi, seorang aktivis remaja yang mengkampanyekan kesetaraan antara manusia dan kaijin.

Gorgom mengirim kaijin bawahan mereka untuk menangkap Aoi, namun keduanya berpapasan dengan Kotaro yang sudah tua dan kakinya pincang. Kotaro menangkap Aoi dan merasakan reaksi dari kalungnya. Rupanya kalung itu adalah Kingstone merah yang memicu perubahan Kotaro menjadi kaijin belalang hitam yang dikenal sebagai Black Sun.

Perubahan Kotaro itu dirasakan oleh para petinggi Gorgom serta Nobuhiko yang disekap 50 tahun namun tetap muda karena memakan Zat Surga. Nobuhiko pun melarikan diri dengan berubah menjadi kaijin belalang Shadow Moon, bersiap untuk melanjutkan agendanya yang tertunda 50 tahun lalu.

Jalan Kotaro yang kini melindungi Aoi, serta Nobuhiko pun bersilangan. Sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka dan Gorgom 50 tahun lalu? Seperti apa kenyataan di balik misteri kaijin dan Raja Penciptaan?

Review Kamen Rider Black Sun

Kamen Rider Black Sun menampilkan kisah yang bisa mengundang nostalgia sekaligus menambahkan nilai-nilai relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. (Novidad.es)

Karena tidak terikat stasiun TV dan jam tayang untuk anak-anak, Kamen Rider Black Sun bisa menampilkan konten yang ditujukan untuk penonton yang lebih dewasa. Namun hal yang membuat Black Sun berbeda dengan Fuuto Tantei adalah cerita yang lebih gelap dan mendorong batasan moral.

Topik seperti rasisme, KKN, dan kesetaraan sosial menjadi highlight di Black Sun, dan sering kali kita akan dihadapkan pada adegan yang tidak jauh dengan situasi realita. Selain itu, ada juga adegan kekerasan yang sadis dan grafik berupa muncratan darah hingga mutilasi anggota tubuh.

Di samping ceritanya yang gelap dan berat, Black Sun juga mencoba menambah elemen realisme yang lebih membumi, misalnya bagaimana Gorgom diimajinasikan sebagai sebuah partai politik dan bagaimana kaijin menjadi simboliasasi keinginan negara Jepang untuk melawan kekangan pasca Perang Dunia 2.

Hidetoshi Nishijima, aktor yang terlibat di film pemenang penghargaan Oscar Drive My Car, mampu menampilkan dimensi lain dari sosok Kotaro Minami yang apatis, sakit, namun masih menyimpan kebaikan dalam hatinya. Sosoknya dengan cepat bisa menjadi favorit fans.

Adegan aksi ditampilkan dengan ciamik. Para kaijin muncul dengan realistis berkat makeup praktikal dan CG seperlunya saja. Koreografi pertarungan terkesan liar dan beringas, dan menampilkan kesan perubahan menjadi kaijin merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan.

Kamen Rider Black Sun merupakan remake yang lebih dari sekedar momen nostalgia, namun bukan sebuah serial yang sempurna. Dengan beberapa bahan dan materi yang solid, Black Sun agak kewalahan dalam merampungkan ceritanya, apalagi karena cerita sering kali dituturkan lewat flashback yang membuat ritme cerita semakin lambat.

Terlepas itu, Kamen Rider Black Sun tetap menjadi sebuah serial yang menghibur dan pantas sebagai perayaan 50 tahun Kamen Rider, dengan menghormati serial tokusatsu aslinya sekaligus menambah konten baru yang worth untuk disaksikan. Kamu bisa menonton serial ini di Prime Video Indonesia.

Rating: 3,5/5

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us