Review Money Heist Season 4: Cinta dan Derita Menjadi Satu

Money Heist baru saja meluncurkan season keempat beberapa hari yang lalu tepatnya pada 3 April 2020. Season keempat ini memang sudah ditunggu oleh para penggemar. Maklum saja, Money Heist merupakan film berkualitas tinggi.
Memiliki durasi lebih dari 40 menit di tiap episodenya, penonton diajak selalu mampu menikmati setiap menitnya.
Di season keempat ini para perampok masih melanjutkan misi mereka untuk merampok bank Spanyol demi menghadapi pemerintah yang kejam. Ada cukup banyak kejutan yang ada di film ini.
Lantas kira-kira bagaimana menurut penulis, apakah Money Heist Season keempat ini mampu mewujudkan ekspektasi penonton? Berikut ulasannya.
Sinopsis
Season keempat masih melanjutkan misi Professor beserta gengnya untuk merampok 90 ton emas di bank Spanyol untuk meruntuhkan dominasi pemerintah. Di season keempat ini, Professor harus bertaruh sekali lagi untuk meraih kemenangan. Di sisi lain, polisi semakin gencar membombardir pihak Professor melalui penyusup yakni sang kepala keamanan Bank Spanyol, Gandia.
Apakah pada akhirnya Professor mampu mengalahkan dominasi Alicia Sierra, Tamayo, Prietro, dan Suarez dari pihak kepolisian? Temukan jawabannya dengan menonton Season keempat ini.
Sentuhan aksi yang sangat dahsyat

Money Heist Season keempat ini menyajikan aksi yang lebih dahsyat. Hampir setiap episodenya kita bisa melihat baku tembak. Berbeda dari ketiga season sebelumnya yang lebih menonjolkan adu taktik Professor dengan para anggota kepolisian, kini adu taktik tersebut tak begitu ditonjolkan dan lebih kental unsur aksinya.
Hal ini tentu sangat bagus mengingat bumbu aksi bakal membuat ketegangan lebih menggila lagi. Tak tanggung-tanggung, bukan hanya adu senapan, namun juga ada pesawat militer yang digunakan!
Di season keempat ini, Money Heist benar-benar unjuk gigi bahwa mereka mampu menyaingi film-film aksi lainnya yang ada di Hollywood.
Professor yang Lebih Galak

Professor di tiga season sebelumnya diperlihatkan sebagai sosok yang sabar dan tentunya anti membunuh. Namun di akhir season ketiga, Professor meminta rekan-rekannya melakukan perlawanan untuk melindungi diri mereka apalagi setelah sebelumnya Professor mengira bahwa Raquel atau Lisbon sudah dibunuh.
Di season keempat, meski tak secara eksplisit menyuruh gengnya membunuh, Professor di sini melancarkan berbagai ide-ide brilian yang lebih sadis. Salah satu contohnya adalah ketika dia menjatuhkan harga diri para polisi di salah satu episode dengan cara yang ganas.
Professor juga diperlihatkan lebih emosional bahkan hingga sukar untuk berpikir jernih saking kalutnya. Di sini sisi manusiawi Professor benar-benar diperlihatkan.
Romantisme dan Getir yang Menyatu

Minim persiapan ditambah ide utama dari merampoknya Bank ini adalah ide Berlin membuat Professor tak punya persiapan apapun untuk menghajar polisi. Hal ini membuat situasi benar-benar getir ditambah manuver Gandia yang semakin menjadi-jadi. Sialnya, kegetiran ini harus menyatu karena romantisme yang dirasakan sejumlah anggota geng.
Cinta segitiga hingga cinta lokasi ditunjukan. Romantisme seakan memang menjadi tema utama di season keempat ini. Romantisme juga membuat konflik yang dimiliki oleh internal geng semakin melebar.
Sayangnya di Beberapa Sisi Mengecewakan

Hal yang membuat penulis kecewa adalah karena di season keempat ini adalah tak adanya manuver fantastis yang dilakukan oleh tawanan. Hanya Gandia yang membuat geng repot. Sedangkan Arturo dan tawanan lain tak diperlihatkan menggila seperti dua season awal.
Padahal jika dibuat lebih gila para tawanannya bakal membuat film ini semakin mind blowing.
Selain itu di beberapa episode Alicia Sierra tak menunjukan peran yang signifikan. Padahal di season ketiga di mana pertama kali diperkenalkan, Sierra menjadi sosok yang badass.
Film ini Layak Ditonton

Terlepas dari kekurangan yang ada, film ini benar-benar layak ditonton! Kalian yang sudah langganan Netflix wajib untuk menontonnya. Bahkan yang belum menonton wajib menontonnya dari season pertama agar merasa dekat dengan para karakternya.