Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Film Satria Dewa Gatotkaca sudah mengudara dan berbagai review-nya mengucur di kiri-kanan. Bagaimana film ini di mata para pecinta film Indonesia?

Digadang-gadang sebagai saingannya Bumilangit Cinematic Universe, Satria Dewa Universe mengambil tema perwayangan untuk menceritakan kisah para superhero mereka. Gatotkaca jadi sosok yang pertama kali muncul di layar lebar.

Terlepas dari filmnya yang cukup menyenangkan, Satria Dewa Gatotkaca punya PR yang harus diselesaikan jika ingin film selanjutnya lebih baik lagi. Simak bahasannya di bawah ini!

Kisah Yuda menghadapi takdir sebagai Gatotkaca

Satria Dewa Gatotkaca bercerita tentang sosok Yuda (Rizky Nazar), seorang kameramen yang hidup sulit merawat ibunya Arimbi (Sigi Wimala) yang kurang waras. Selama ini hidupnya selalu dibantu oleh Erlangga (Jerome Kurnia), teman dekatnya sejak SMA.

Saat menghadiri wisuda Erlangga, Yuda terkejut karena teman dekatnya itu tiba-tiba tewas diserang sosok misterius. Yang lebih mengherankan, ibu Yuda tiba-tiba menyebutkan kata Kurawa saat melihat berita Erlangga di TV.

Menyelidiki kematian Erlangga, Yuda berkonsultasi dengan rektor kampusnya Arya Laksana (Edward Akbar) serta anaknya yaitu Agni (Yasmin Napper) yang juga ada di TKP. Yuda dan Agni pun kemudian mendapatkan bantuan dari Dananjaya (Omar Daniel), Gege (Ali Fikri), dan Bu Mripat (Yati Surachman) yang ternyata adalah teman Erlangga.

Terungkap bahwa ternyata Erlangga menciptakan proyek Satria Dewa bersama teman-temannya itu untuk mengumpulkan orang-orang dengan gen Pandawa demi melawan ras Kurawa yang dipimpin Aswatama. Selain itu, Yuda juga ternyata memiliki pusaka Brajamusti dan gen yang mewarisi kekuatan Gatotkaca.

Dengan semakin membesarnya kekuatan Kurawa di Astinapura, bagaimana Yuda dan kawan-kawan menghadapi ancaman Aswatama?

Review Satria Dewa Gatotkaca

Editorial Team

Tonton lebih seru di