Eve Kim dikejar oleh Recognizer. (IMDb)
GGWP menyaksikan Tron: Ares pada premiere di layar IMAX. Sutradara Joachim Rønning mampu memanfaatkan medium layar lebar ini dengan baik untuk mewujudkan dunia digital yang megah.
Suasana di dalam Grid terasa besar di layar IMAX, dan dengan kualitas CGI terbaik mampu menghasilkan gambar yang life-like dan memiliki bobot. Meski demikian, adegan dunia nyata menggunakan aspect ratio berbeda dan transisinya agak mengganggu.
Tron: Ares mengangkat implikasi sebagaimana ditunjukkan di akhir Tron: Legacy; manusia sudah datang ke dunia digital, bagaimana jika program datang ke dunia nyata?
Tema cerita ini cukup menarik untuk disinggung, namun dengan imbas segmen di dalam Grid cukup banyak berkurang sehingga kurang terasa spesial.
Bagi fans Tron lama, tak usah kuatir dengan embel-embel soft reboot, karena meskipun punya cerita yang independen, namun ada banyak sekali elemen yang menunjukkan bahwa Tron: Ares masih berhubungan dengan Tron dan Tron: Legacy.
Nuansa musik techno yang juga jadi nilai plus Tron: Legacy dipertahankan, kali ini menggandeng komposer Trent Reznor dan Atticus Ross yang tampil mengusung nama band industrial rock mereka, Nine Inch Nails.