Mengadaptasi lini cerita Lethal Protector, sebagaimana yang sering Venom sebutkan, film kedua Venom ini semakin nyaman mengeksplor chemistry antara Eddie Brock dan Venom. Simbiosis antara keduanya terlihat seperti dua orang yang saling benci tapi saling butuh, dan keduanya sudah saling nyaman dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Keahlian Andy Serkis sebagai pengisi suara veteran, mampu diturunkan kepada Tom Hardy yang juga dikenal lewat akting suaranya, serta Woody Harrelson yang merupakan tipe aktor berbeda dengan keduanya. Masing-masing bisa memerankan Venom dan Carnage dengan baik dan dramatis.
Alur film keseluruhan terasa lebih enjoyable dan terasa… kocak? Venom yang sangat menyeramkan benar-benar menerima dirinya dan juga Eddie sebagai pecundang, dan mereka punya banyak interaksi lucu.
Kekurangan film ini ada pada sosok Carnage. Ia tidak terasa seperti sebuah ancaman besar, padahal di komik Carnage merupakan salah satu musuh terganas yang harus dihadapi Venom. Pembawaan film ini hanya menjadikan Carnage sebagai musuh selingan, stopgap sebelum ancaman yang lebih besar hadir.
Tapi secara keseluruhan, Venom: Let There Be Carnage merupakan peningkatan dari film pertamanya yang seperti masih meraba-raba tone yang ingin dicapai. Film ini jadi semacam pemanasan sebelum nonton Spider-Man: No Way Home yang akan hadir bulan Desember mendatang. Ya, pemanasan dalam arti kiasan dan juga yang sebenarnya.