Sifat Ursula di Film The Little Mermaid, Tidak Patut Dicontoh!

Ursula adalah salah satu karakter antagonis utama dalam film animasi Disney “The Little Mermaid”. Karakter ini merupakan karakter yang penuh dengan sifat-sifat jelek.
Karena sifat jeleknya, banyak penggemar yang kurang suka dengan karakter satu ini.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tiga sifat jelek yang dimiliki Ursula dan bagaimana sifat-sifat ini mempengaruhi alur cerita dan hubungannya dengan karakter lain dalam film.
Licik dan Manipulatif

Ursula adalah karakter yang sangat licik dan manipulatif. Ia menggunakan kecerdikannya untuk memanipulasi situasi dan karakter lain demi mendapatkan apa yang diinginkannya.
Contohnya adalah ketika ia menawarkan kesepakatan pada Ariel, sang pemeran utama, dengan mengambil suaranya sebagai ganti kaki manusia.
Ursula dengan licik memanfaatkan keinginan Ariel untuk hidup di dunia manusia dan menjebaknya dalam perjanjian yang berbahaya.
Kelicikannya tidak hanya terbatas pada Ariel, tetapi juga pada karakter lain dalam cerita, Ursula secara cerdik memanfaatkan ketidakpercayaan Ariel terhadap ayahnya, Raja Triton, dan menggagalkan usaha-usaha mereka untuk menyelamatkan Ariel.
Dengan kemampuan manipulasinya, Ursula berhasil menciptakan konflik dan ketegangan di antara karakter-karakter di dalam cerita.
Ambisius Tidak Terbatas

Salah satu sifat Ursula di film the little mermaid ini adalah ambisinya yang tidak terbatas.
Ia memiliki keinginan untuk menguasai dunia bawah laut dan menjadi penguasa yang tak terbantahkan.
Ursula ingin memiliki kendali penuh atas lautan dan semua makhluk yang hidup di dalamnya.
Ambisi Ursula yang melampaui batas membuatnya tidak segan-segan untuk menggunakan siapa saja sebagai alat untuk mencapai tujuannya.
Ia dengan ganas menjebak dan memanipulasi karakter-karakter seperti Ariel, Triton, dan bahkan penjahat laut lainnya, untuk memperoleh kekuasaan dan dominasi yang diinginkannya.
Ambisinya yang besar menjadi pendorong utama tindakan jahatnya dalam cerita.
Ketidakpedulian Ursula terhadap Lainnya

Ursula juga ditampilkan sebagai karakter yang tidak peduli terhadap kebahagiaan atau nasib orang lain.
Ia hanya memikirkan keuntungan pribadinya dan siap mengorbankan siapa pun yang menghalangi jalannya.
Ursula tidak peduli dengan konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakannya atau bagaimana perbuatannya dapat merugikan orang lain.
Contoh nyata dari ketidakpedulian Ursula adalah ketika ia dengan sengaja mengubah dirinya menjadi wanita cantik bernama Vanessa untuk mencoba memenangkan hati Pangeran Eric, cinta sejati Ariel.
Tindakan ini tidak hanya merugikan Ariel dan Pangeran Eric, tetapi juga menciptakan kekacauan dan kebingungan di antara karakter-karakter lainnya.
Dalam kesimpulan, Ursula dalam “The Little Mermaid” adalah karakter yang penuh dengan sifat-sifat jelek.
Kelicikannya, ambisinya yang tidak terbatas, dan ketidakpeduliannya terhadap orang lain membuatnya menjadi salah satu antagonis yang paling dikenang dalam film animasi Disney.
Sifat-sifat jelek ini tidak hanya mempengaruhi alur cerita, tetapi juga memperkuat konflik dan pertumbuhan karakter lainnya dalam perjalanan mereka menuju kebaikan dan kebahagiaan.