Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Sosok J Robert Oppenheimer yang Jadi Sorotan di Film Oppenheimer

Setelah menonton film Oppenheimer, apakah kamu penasaran dengan sosok asli dari ilmuwan J Robert Oppenheimer?

Oppenheimer merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah dunia pada paruh abad ke 20.

Dia sudah dikenal sebagai ahli teoritis fisika sekaligus pemimpin dari laboratorium Los Alamos sepanjang perang dunia kedua.

Dia juga dikenal sebagai bapak bom atom dunia dan terlibat dalam proyek Manhattan. Proyek itulah yang menghasilkan senjata nuklir pertama dalam sejarah umat manusia.

Karena film Oppenheimer sudah muncul, ada baiknya kamu mengenal dulu sosoknya sebagai berikut.

Sosok J Robert Oppenheimer

1. Masa kecil Oppenheimer

Bernama lengkap Julius Robert Oppenheimer, dia lahir pada 22 April 1904 di New York, Amerika Serikat.

Lahir dari keturunan Yahudi, ayahnya bernama Julius Seligmann Oppenheimer yang merupakan importir tekstil.

Sedangkan ibunya bernama Ella Friedman yang merupakan seorang pelukis. Robert juga memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Frank Friedman Oppenheimer.

Kelak di masa depan, adiknya juga turut menjadi seorang ahli fisika seperti kakaknya.

2. Jenjang pendidikan

Oppenheimer menempuh pendidikan tinggi dengan berkuliah di Universitas Harvard untuk belajar kimia pada tahun 1922.

Oppenheimer kemudian melakukan perjalanan ke Cambridge, Inggris, untuk memulai pekerjaan pascasarjana dalam ilmu fisika.

DIa bekerja di Laboratorium Cavendish di bawah pemenang Hadiah Nobel bernama J.J. Thomson. Sekadar info, J J Thomson adalah orang yang mendeteksi elektron. Bahkan, Oppenheimer memulai penelitian atomnya di sana.

Setahun kemudian, Oppenheimer melanjutkan pendidikan di Universitas Göttingen, Jerman. Itu adalah salah satu pusat terkemuka di dunia untuk fisika teoritis.

Selama berada di Jerman, dia menerbitkan banyak makalah yang berkontribusi pada teori kuantum yang baru dikembangkan.

Salah satu karya pentingnya adalah pendekatan Born-Oppenheimer. Pada tahun 1927, Oppenheimer telah menerima gelar doktor dan menjadi profesor di University of California, Berkeley, serta California Institute of Technology.

Oppenheimer menghabiskan 13 tahun berikutnya bolak-balik antara dua sekolah dengan melakukan penelitian penting.

Khususnya dalam banyak bidang ilmiah termasuk fisika nuklir, teori medan kuantum, dan astrofisika.

Oppenheimer mulai terbangun secara politik pada 1930-an dan menyadari bahwa Nazi Jerman Hitler dapat mengembangkan senjata nuklir pertama di dunia.

Kala itu, perang pecah di seluruh Eropa pada bulan September 1939. Oppenheimer bersemangat bergabung dengan upaya awal negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir.

3. Project Manhattan

Selama masa Perang Dunia II, J Robert Oppenheimer memimpin tim ilmuwan yang ditugaskan untuk menciptakan senjata yang mampu mengubah jalannya perang.

Proyek tersebut dinamakan Manhattan Engineering District, atau dikenal sebagai Proyek Manhattan.

Ketika Proyek ini diluncurkan pada kuartal ketiga 1942, penelitian Oppenheimer tentang bom atom sudah sangat dalam.

Jenderal Leslie Groves, direktur Proyek Manhattan, mengakui kepiawaian Oppenheimer tersebut.

Bahkan, ahli sejarah bernama Alex Wellerstein turut mengungkapkan Oppenheimer terlihat dalam setiap tahapan penting pengembangan bom atom.

Kemudian, kurang dari tiga tahun setelah Groves menunjuk Oppenheimer sebagai direktur pengembangan senjata, Amerika menjatuhkan dua bom atom di Jepang.

Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan pada kota Hiroshima dan pada 9 Agustus 1945 di kota Nagasaki.

Jumlah korban meninggal di kedua kota tersebut tercatat antara 129.00 hingga 226.000 orang.

Tingginya korban akibat bom itu membuat Oppenheimer sangat menyesal. Dua bulan setelah bom atom dijatuhkan di Jepang, Oppenheimer mundur dari jabatannya sebagai direktur Laboratorium Los Alamos.

Pada tahun 1947 hingga 1952, Oppenheimer menjabat sebagai penasihat Komisi Energi Atom Amerika Serikat.

Posisi ini dia manfaatkan untuk mendorong perlunya kontrol internasional untuk mencegah proliferasi senjata nuklir .

Dia juga mendesak untuk penghentian perlombaan senjata antara AS dan Uni Soviet.

4. Akhir kisah Oppenheimer

Pada tanggal 18 Februari 1967, Oppenheimer meninggal karena kanker tenggorokan di Princeton, New Jersey. Kejadiannya hanya setahun setelah pensiun.

Diketahui, Oppenheimer memiliki pasangan bernama Katherine ‘Kitty’ Puening. Dia adalah seorang mahasiswa Berkeley radikal dan mantan anggota Partai Komunis yang dinikahinya pada tahun 1940.

Pasangan ini memiliki dua anak. Anak pertama mereka bernama Peter yang lahir pada tahun 1941. Anak kedua bernama Katherine yang lahir tiga tahun kemudian.

Demikian pengenalan sosok J Robert Oppenheimer dalam film Oppenheimer.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan film, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us