Namun di musim kedua, The Witcher telah mengonfirmasi untuk hanya menggunakan timeline yang sama. Jadi, di sini tidak ada multiple story atau multiple timeline yang memusingkan lagi.
Bahkan Lauren S. Hissrich selaku sosok yang bertanggung jawab pada series ini mengakui jika musim perdananya yang menggunakan multiple timeline memang cukup kontroversi.
“Jelas, itu adalah salah satu bagian paling kontroversial Musim 1, dan saya tidak berharap itu menjadi kontroversial seperti itu. Tapi itu adalah sesuatu yang masih saya pertahankan, dalam hal bercerita,” tuturnya.
Hissrich beralasan jika di musim pertama hal itu wajib dilakukan untuk pengenalan masing-masing karakter. Sehingga artinya memisahkan waktu atau timeline bakal jadi sesuatu yang sangat efektif dilakukan demi memperkenalkan karakter.
“Sebelumnya mereka berbeda timeline, namun di akhir musim pertama mereka bertemu dan tentunya di musim kedua tidak ada multiple timeline lagi,” ucapnya.
Meskipun nantinya aka nada multiple timeline, pengaplikasiannya tentu bakal berbeda menurut Hissrich. Mungkin yang dilakukan adalah dengan menggabungkan flashback dan flash ke masa depan. Hissrich percaya jika para penggemar baru akan lebih mudah mengikuti season kedua.
“Saya pikir itu akan menjadi jauh lebih mudah bagi penonton untuk mengikuti dan memahami, terutama audiens baru. Tetapi masih akan ada beberapa tantangan yang menyenangkan dengan masalah timeline,” ujarnya.
Sebelumnya produksi The Witcher Season 2 terhenti awal tahun ini karena pandemic COVID-19 di Seluruh Dunia. Namun kali ini dengan ditetapkannya protocol baru dan diperbolehkannya aktivitas, tentunya The Witcher Season 2 kemungkinan bisa dilanjutkan.