Bangkok akan jadi pusat perhatian dunia gaming pada 16–19 Oktober 2025, lewat ajang gamescom asia x Thailand Game Show (TGS) yang siap menghadirkan pengalaman “World of Gaming” terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Kolaborasi dua event raksasa ini menghadirkan gabungan antara pameran industri profesional (B2B) dan festival hiburan untuk publik (B2C), semuanya dalam satu panggung megah.
Berikut lima hal paling menarik yang bikin event ini wajib masuk radar gamer dan pelaku industri!
Tahun ini, lebih dari 190 brand global akan meramaikan area entertainment dengan pameran game, hardware, dan aktivitas seru.
Beberapa nama besar yang dikonfirmasi hadir antara lain Bandai Namco, CAPCOM, Ubisoft, HoYoverse, The Pokémon Company, Nintendo, Xbox, dan Razer.
Selain itu, akan ada produk-produk gaming terbaru dari AMD, Intel, Predator, SteelSeries, dan Nubwo x EGA yang bisa langsung dicoba pengunjung di lokasi.
Yang menarik, area indie games akan menampilkan 80 judul dari developer internasional, menandai pertama kalinya pameran indie sebesar ini hadir di Thailand, surga bagi gamer yang haus eksplorasi game baru.
Selama tiga hari (17–19 Oktober), main stage akan menyajikan deretan acara tanpa henti. Mulai dari kompetisi esports, streamer challenge, hingga penampilan musik live.
Acara ini juga akan dimeriahkan oleh Amm Atchariya, komposer di balik soundtrack Thailand Game Show 2018, yang tahun ini kembali dengan lagu tema baru dibawakan langsung oleh Jannine “Ploychompoo” Weigel.
Tak ketinggalan, Cosplay Competition dengan total hadiah lebih dari 300.000 THB (Rp 130 juta), meet-and-greet bersama kreator ternama, serta Thailand Game Awards untuk merayakan talenta lokal dan regional.
Tak cuma untuk gamer, event ini juga menjadi ajang B2B terbesar di Asia Tenggara lewat area khusus bisnis (16–17 Oktober).
Lebih dari 70 pembicara dari 20 negara akan hadir, termasuk Glen Schofield (pencipta Dead Space dan The Callisto Protocol), Danny Koo dari Marvel Games, dan Sarah Johana dari Toge Productions Indonesia.
Topiknya beragam, dari desain game, strategi bisnis, publishing, hingga investasi.
Event ini juga menyediakan Pitch Competition untuk developer indie, Invest Circle dan VIP Mixer bagi publisher dan investor, serta Thailand Game Talent Showcase untuk menyoroti karya pelajar berbakat dari negeri gajah putih.
Menurut Prakash Ramajillu, General Manager Koelnmesse Asia-Pacific, kolaborasi ini menandai “babak baru bagi pengaruh Asia Tenggara di industri game global.”
Sementara Pongsuk Hiranprueck (CEO Show No Limit Co., Ltd.) menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan hanya mengangkat Thailand, tapi juga membuka peluang bagi seluruh ekosistem gaming di kawasan ASEAN.
Tahun ini, penyelenggara menargetkan lebih dari 200.000 pengunjung selama empat hari event berlangsung.
Menurut Winradit Kolasastraseni, President of Digital Media di True Digital Group, ini jadi bukti nyata bahwa gaming kini bukan sekadar hiburan, tapi juga bagian dari soft power Thailand.
Online Station — yang juga menjadi co-organizer — akan membawa aktivitas khas seperti OS on Stage dan segmen eksklusif dengan para kreator top.
Dari esports hingga musik, dari cosplay hingga B2B deal, seluruh elemen hiburan dan bisnis berpadu menciptakan festival gaming paling komprehensif yang pernah ada di Asia Tenggara.