Sepanjang sejarah, ada beberapa kasus kematian yang tampaknya benar-benar aneh. Beberapa orang mengalami kecelakaan hingga kesialan di akhir hayatnya, menunjukkan bahwa manusia memang tidak akan pernah mengetahui kapan waktu kematiannya.Dari sekian banyak kasus, tujuh kematian di bawah ini mungkin menjadi kasus yang paling aneh sepanjang sejarah.Di Praha, defenestrasi atau dilemparkan dari jendela pernah digunakan — setidaknya dua kali — sebagai bentuk eksekusi terhadap seseorang. Pada saat itu, jika warga negara Bohemia tidak menyukai politisi mereka, mereka akan melemparnya keluar dari jendela. Kedua peristiwa defenestrasi menandai awal dari perang yang panjang.Defenestrasi massal pertama kali terjadi pada tahun 1419, ketika sekumpulan warga Ceko menyerbu balai kota. Hakim, wali kota, dan lima orang lainnya dilempar lewat jendela ke arah alun-alun kota. Peristiwa ini memicu konflik yang bertahan selama lebih dari 20 tahun.Pada tahun 1618, bentrokan antara faksi-faksi Katolik Roma dan Protestan menandai dimulainya Perang Tiga Puluh Tahun. Kaum Protestan melempar bupati Katolik, William Slatava dan Jaroslav Martinic, bersama dengan sekretaris mereka, dari jendela ruang dewan Kastil Praha.Penyebabnya karena mereka telah melanggar Surat Keagungan. Dalam kasus ini, terlepas dari niat para defenestrator, para korban yang jatuh dari jendela berhasil selamat dari kematian.Dramawan Yunani kuno, Aeschylus, dikatakan telah meninggal setelah tertimpa kura-kura yang jatuh. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 455 SM.Menurut cerita, Aeschylus telah menerima ramalan bahwa dia akan mati karena benda yang jatuh. Untuk melindungi dirinya sendiri, sang penulis sengaja bekerja di luar rumah, di mana ia akan aman dari benda yang jatuh dari atas.Sayangnya, upayanya untuk melawan nasib tidaklah berhasil. Aeschylus meninggal ketika seekor kura-kura besar jatuh dari langit, tepat ke atas kepalanya.Hans Steininger (terkadang dieja Staininger) adalah wali kota Braunau selama tahun 1560-an dan dikenal sebagai "pria berjanggut panjang." Steininger dilaporkan tidak pernah memotong jenggotnya seumur hidupnya. Jenggot ini dibiarkan memanjang sampai jatuh di bawah kakinya.Dalam kesehariannya, Steininger biasanya merapikan janggutnya dengan menggulungnya dan menaruhnya dalam kantong khusus. Namun, ketika mencoba melarikan diri dari kebakaran pada tahun 1567, ia tersandung janggutnya sendiri, jatuh dan mematahkan lehernya.Dancer Isadora Duncan adalah seorang artis sensasional di awal abad ke-20. Bahkan berita kematiannya yang tidak lazim pada tahun 1927, yang disebabkan karena kecelakaan mobil, sempat mengguncang dunia hiburan pada saat itu.Saat itu Duncan sedang berkeliling Paris dalam sebuah mobil beratap terbuka. Naas baginya, syal panjang yang dipakainya tiba-tiba tersangkut di roda kendaraan. Duncan pun terpental keluar dari mobil, dan jatuh ke tanah dengan keras sampai mematahkan lehernya.George Herbert atau Earl of Carnarvon ke-5 adalah seorang filantropi yang mendanai ekspedisi arkeologis Howard Carter ke makam Tutankhamun pada tahun 1922.Sayangnya Herbert meninggal di Mesir dalam kondisi yang aneh, hanya enam minggu setelah ruang pemakaman Raja Tut dibuka. Awalnya ia hanya terkena gigitan nyamuk saat bercukur, dan terluka saat mencoba membunuhnya. Namun luka tersebut menjadi terinfeksi dan dia meninggal karena keracunan darah.Banyak yang berspekulasi bahwa kematian Herbert disebabkan oleh kutukan Tutankhamun. Laporan berita saat itu juga mengklaim bahwa tubuh mumi Tutankhamun mengalami gigitan nyamuk di tempat yang sama dengan luka fatal Herbert.Setelah kematiannya, dua belas orang yang hadir pada pembukaan sarkofagus meninggal dalam jangka waktu berbulan-bulan dengan situasi yang sama anehnya.Pada tahun 1872, seorang pria yang malang mati setelah tertiban oleh peti mati. Henry Taylor adalah bagian dari iring-iringan pemakaman yang sedang menuju Pemakaman Kensal Green, London. Saat itu keenam pengusung jenazah ini membawa peti mati di sepanjang jalan yang sempit dan licin karena hujan.Di tengah jalan, sang pemimpin pemakaman meminta para pengusung jenazah untuk berputar, karena peti matinya terbalik. Namun saat sedang bermanuver, Taylor tergelincir karena menginjak batu di bawah kakinya.Ketika pengusung jenazah lain menjatuhkan peti matinya, Taylor yang berada di bawahnya tertiban, sehingga meremukkan tubuhnya sampai mati.Sebagai punggawa dan bangsawan Skotlandia di abad ke-17, Thomas Urquhart sempat melayani Raja Charles I dan Charles II sebelum dipenjara di Menara London dan akhirnya diasingkan ke dataran Eropa.Namun laird yang agak eksentrik ini dilaporkan mati karena tertawa dengan berlebihan ketika dia mendengar berita bahwa Charles II telah kembali ke atas tahta pada tahun 1660. Diduga bahwa dalam kasus-kasus seperti itu, tawa yang berlebihan menyebabkan sesak napas atau gagal jantung yang berujung pada kematian.<em>Sumber: <a href="https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/shandy-pradana/7-kasus-kematian-teraneh-yang-pernah-terjadi-sepanjang-sejarah-pp-c1c2/full?q=kisah%20kematian" target="_blank" rel="noopener noreferrer">idntimes.com</a></em>