Pada tahun 2006 lalu, bencana alam berupa peristiwa pergerakan tanah telah menyebabkan banyak rumah warga rusak. Parahnya lagi, secara geografis Dusun Tarikolot yang berada di zona merah rawan bencana.
“Peristiwa pergerakan tanah terjadi tahun 2006. Berkat upaya Pemdes Sidamukti dan Pemkab Majalengka akhirnya tahun 2009 kami mendapat program relokasi,” kata Kepala Desa Sidamukti Karwan, dilansir dari detikcom Selasa (16/2/2021).
Tempat relokasi warga Dusun Tarikolot telah disediakan di di Dusun Buahlega. Kini, tempat relokasi tersebut telah selesai dibangun.
Akhirnya, sebanyak 253 kepala keluarga penghuni Dusun Tarikolot mulai meninggalkan rumahnya.
Berdasarkan penuturan Karwan, saat warga mulai berpindah, bangunan rumah lama di Dusun Tarikolot tetap dibiarkan berdiri. Alhasil, Dusun Tarikolot menjadi Dusun mati.
Mungkin Dusun Tarikolot akan menjadi satu-satunya Desa Mati di Majalengka.
“Seluruh penghuni di sini 180 rumah dan 253 KK akhirnya dipindahkan ke Dusun Buahlega yang dibangun di tanah pemerintah.”
“Sementara warga tidak membongkar bangunan disini dan akhirnya seperti ini kondisinya,” imbuhnya.