Lex Luthor ini juga sempat berupaya untuk mengambil kendali dari tim itu. Mungkin dia merupakan salah satu anggota sekaligus pemimpin terburuk bagi JL.
Setelah peristiwa Forever Evil ini publik sangat mendukun Lex Luthor karea dia terlihat seperti seorang pahlawan sejati. Akan tetapi, Lex Luthor kemudian menyadari ada ancaman besar tengah menuju Bumi.
Ancaman tersebut datang dari Crime Syndicate dari Earth-3 yang melakukan perjalanan ke Earth-1 setelah tempat tinggal mereka dihancurkan oleh entitas kosmik jahat.
Merasa khawatir, Lex Luthor pun membangun menara pengawal baru di atas orbit Bumi. Dia juga meminta untuk dapat bergabung dengan JL, agar Justice League bisa jadi lebih kuat dengan kehadirannya.
Pada akhirnya, para pahlawan di Justice League setuju untuk melantiknya menjadi anggota Justice League. Hal tersebut terjadi di komik Justice League #33 yang dibuat oleh Geoff Johns dan Doug Mahnke.
Namun kehadirannya justru malah menyebabkan banyak sekali masalah. Sebelum pelantikan, dia mencoba untuk mengambil tindakan sendiri pada saat JL mencoba menahan Jessica Cruz dan cincinnya dari Earth-3.
Pada saat itu Luthor mencoba untuk mengambil kendali dan memimpin, yang mana dai memerintahkan JL untuk menangani Doom Patrol, sementara Luthor mencoba menetralkan kekuatan Jessica.
Untungnya Batman muncul di tempat kejadian dan menghentikannya. Batman pun mengubah cara pandangnya terhadap Lex Luthor. Batman akhirnya menolak Lex Luthor untuk menjadi pemimpin Justice League.
Bahkan, setelah resmi menjadi anggota, muncul lagi masalah baru. Lex Luthor ini ternyata masih memiliki gudang senjata dan laboratorium yang penuh dengan segala jenis senjata mematikan.
Bukan itu saja, ego Luthor juga menjadi masalah paling utama yang membuatnya seringkali berselisih dengan anggota lainnya, terutama Superman dan Batman.
Itulah alasan mengapa Lex Luthor menjadi anggota terburuk Justice League karena seringkali menimbulkan masalah di dalam tim.