Apa Itu Fomo (Peakpx.com)
FOMO sangat erat kaitannya dengan media sosial. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter menjadi ladang subur bagi tumbuhnya rasa takut tertinggal. Di media sosial, orang-orang biasanya hanya menampilkan sisi terbaik dari hidup mereka, liburan mewah, pencapaian, momen bahagia yang menciptakan ilusi bahwa hidup mereka sempurna.
Bagi pengguna lain, ini bisa memicu FOMO, karena merasa hidup mereka kurang menarik dibandingkan orang lain. Akibatnya, muncul dorongan untuk terus mengecek media sosial agar tidak ketinggalan informasi atau tren terbaru. Bahkan, banyak yang merasa harus ikut tren agar tetap relevan secara sosial. Penelitian dalam Psychiatry Research menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memperbesar risiko FOMO, tidak hanya pada remaja tetapi juga orang dewasa.
Smartphone pun mempercepat siklus ini dengan memberikan akses 24 jam terhadap notifikasi dan pembaruan. Akibatnya, banyak orang sulit melepaskan diri dari perangkat digital. Motivasi di balik ini semua adalah kebutuhan dasar manusia untuk terhubung dan diakui.
Maka, penting bagi pengguna media sosial untuk memiliki kesadaran digital agar tidak terjebak dalam lingkaran FOMO yang merugikan secara emosional dan mental.