Bert Hardy/Picture Post/Hulton Archive/Getty Images<span style="color: #222222; font-size: 15px;"> </span>
Dilansir National Geographic, sejarah peringatan Halloween bermula lebih dari 2000 tahun yang lalu, yaitu perayaan tahun baru bangsa Celtic kuno yang digelar setiap tanggal 1 November.
Suku Celtic kuno adalah manusia yang tersebar di Eropa tengah, mencakup Austria, Ceko, Hungaria, dan lain-lain. Kebudayaan bangsa Celtic ini meluas hingga ke Kepulauan Inggris.
Nah, orang Celtic percaya bahwa setan, peri, dan roh orang mati kembali ke Bumi di malam sebelum tahun baru itu, yaitu di tanggal 31 Oktober. Dipercaya banyak roh jahat yang akan mengganggu bangsa mereka.
Masyarakat Celtic akhirnya menyalakan api unggun dan menyediakan sesaji berupa makanan, untuk menenangkan para arwah. Mereka juga menyamar dengan topeng dan pakaian menyeramkan.
Kostum menyeramkan itu digunakan agar mereka mirip dengan para roh jahat. Bangsa Celtic percaya hal itu bisa membuat para roh jahat tidak mengenali mereka dan membuat para roh berpikir mereka juga arwah orang mati.
Tradisi itu yang diperkirakan menjadi cikal bakal perayaan Halloween di zaman modern. Tak sampai di situ, Samhain kemudian berubah menjadi All Saints’ Day atau All Hallows’ di abad ketujuh.
Nah, malam sebelum peringatan itu akhirnya terus dilaksanakan dengan api unggu, kostum, dan parade. Namnya kemudian berubah menjadi All Hallows’s Eve yang kemudian menjadi Halloween seperti yang kita kenal sekarang.