Ternyata, tanda baca semicolon yang sangat sederhana itu menjadi sebuah simbol global dalam pencegahan bunuh diri. Setiap tanggal 10 September, bertepatan dengan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, ikon semicolon digunakan di berbagai media sosial.
Kenapa harus tanda baca semicolon atau titik koma? Dikutip dari Imaginarium Comic, tanda semicolon menandakan saat sang penulis bisa mengakhiri kalimatnya, namun memutuskan untuk tetap melanjutkan kalimat itu.
Filosofi itulah yang dipakai sebagai simbol pencegahan bunuh diri, dimana seorang penyintas memutuskan untuk terus melanjutkan hidupnya alih-alih mengambil kesempatan untuk mengakhiri semuanya.
Penggunaan tanda semicolon digagas oleh Project ;, sebuah organisasi nirlaba yang mengadvokasikan kesehatan mental dan inisatif pencegahan bunuh diri. Organisasi ini digagas oleh Amy Bleuel, di tahun 2013 sebagai tirbute untuk ayahnya yang meninggal karena bunuh diri di tahun 2013.
Menurut direktur jendral WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, setiap 40 detik satu orang meninggal karena bunuh diri. “Tiap kematian ini merupakan tragedi bagi keluarga, teman, dan kerabat. Padahal, bunuh diri bisa dicegah,” tuturnya.
Kamu bisa menggunakan foto profil bergambar tanda semicolon untuk menunjukkan kepedulian kamu kepada para penyintas bunuh diri, serta mempromosikan pentingnya kesehatan mental kepada teman dan kerabat kamu.