Bahasa adalah sesuatu yang sangat fluid. Bahasa berkembang seiring waktu, dan artinya pun bisa berubah di masa depan. Hal ini dipengaruhi oleh perilaku masyarakat sebagai pengguna bahasa tersebut.
Nah, apakah hal yang sama berlaku pada kata ngab? Jawabannya tentu saja iya. Kata ngab sendiri adalah kata bang yang dieja dari belakang. Bang. Ngab. Mulai kelihatan kan?
Malah, kata bang juga sebenarnya adalah ringkasan dari kata abang. Kata abang biasanya dipakai sebagai bentuk sapaan, terutama untuk yang lebih tua.
Meskipun kata-katanya berbeda, dari abang, bang, hingga ngab, ternyata penggunaannya masih sama. Ketiganya dipakai sebagai kata sapaan akrab.
Lalu kenapa terdapat perubahan kata tersebut? Dimulai dari abang menjadi bang, lalu dari bang berubah lagi menjadi ngab.
Kembali lagi pada alasan di atas, dimana kata bisa berevolusi seiring perkembangan zaman serta interaksi sosial. Perubahan ini membuat masyarakat menemukan kata baru yang cocok dengan media percakapan.
Berkembangnya media sosial membuat diskusi banyak orang semakin dekat, rapat, dan juga personal. Kultur interaksi di internet tentunya berbeda dengan di dunia nyata.
Menggunakan kata ngab di dunia nyata bisa saja kedengaran gak sopan, begitu pula jika memakai kata abang di media sosial yang bakal kelihatan kaku.
Jadi, mau memakai kata abang, bang, atau ngab itu gak masalah selama kamu tahu dimana tempat yang tepat buat menggunakannya. Nah, sudah paham kan arti dari kata ngab?