Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Apa Arti Sasimo dan Gamon Secara General dan Sering Digunakan Anak Gaul

Dalam pergaulan anak muda masa kini, banyak istilah baru yang muncul dan menjadi tren di media sosial. Dua di antaranya yang sering digunakan adalah istilah dan arti Sasimo dan Gamon.

Meskipun keduanya populer, tidak semua orang memahami makna dan konteks penggunaannya. Artikel ini akan membahas secara santai tentang arti dari kedua istilah tersebut, cara penggunaannya, dan situasi di mana istilah-istilah ini biasanya dipakai.

Mengenal Singkatan Sasimo dan Gamon

Sasimo adalah singkatan dari sana sini mau. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mudah menjalin hubungan dengan siapa saja tanpa mempertimbangkan perasaan atau komitmen. Biasanya, Sasimo ditujukan kepada individu yang dianggap gampangan atau tidak selektif dalam memilih pasangan. 

Misalnya, seseorang yang meskipun sudah memiliki pasangan tetap bersedia dekat atau berhubungan dengan orang lain tanpa alasan yang jelas. Di sisi lain, Gamon adalah singkatan dari gagal move on. Istilah ini merujuk pada seseorang yang kesulitan melupakan mantan pasangannya dan masih terjebak dalam perasaan masa lalu. 

Orang yang Gamon sering merasa tidak nyaman karena hati dan pikiran tidak sejalan; meskipun secara logika ingin melanjutkan hidup, perasaan masih terikat pada masa lalu.  Mereka biasanya sering bernostalgia, stalking akun media sosial mantan, atau bahkan masih berharap bisa kembali bersama.

Bagaimana Cara Penggunaan Sasimo dan Gamon

Dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda, kedua istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan situasi percintaan. Misalnya, ketika membicarakan teman yang baru saja putus cinta namun sudah dekat dengan orang lain, seseorang mungkin berkomentar, Dia memang Sasimo, baru putus sudah dekat dengan yang lain.

Atau ketika melihat seseorang yang masih sering membicarakan mantannya, teman-temannya mungkin berkata, Kamu masih Gamon, move on dong! Penggunaan istilah-istilah ini biasanya bersifat santai dan tidak formal, sering muncul dalam obrolan ringan atau di media sosial. Namun, penting untuk menggunakan istilah ini dengan bijak agar tidak menyinggung perasaan orang lain. 

Tidak semua orang nyaman jika diberi label Sasimo atau Gamon karena bagi sebagian orang, hubungan dan perasaan adalah hal yang sangat personal.

Biasanya Sasimo dan Gamon Digunakan Saat Apa?

Istilah dan arti Sasimo dan Gamon biasanya digunakan dalam konteks percintaan dan hubungan sosial. Sasimo sering digunakan untuk menyindir atau menggambarkan seseorang yang dianggap terlalu mudah menjalin hubungan dengan banyak orang tanpa komitmen yang jelas. Sementara itu, Gamon digunakan untuk menggambarkan seseorang yang masih terjebak dalam perasaan terhadap mantan pasangannya dan kesulitan melanjutkan hidup.

Kedua istilah ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda, serta di media sosial seperti TikTok, Twitter, dan Instagram. Mereka digunakan untuk mengekspresikan pendapat atau perasaan terhadap perilaku seseorang dalam konteks hubungan percintaan.

Sebagai contoh, di media sosial, seseorang mungkin menulis status atau tweet seperti, Lihat deh, si A baru putus tapi udah jalan sama si B. Sasimo banget! atau Udah setahun berlalu, tapi si C masih aja Gamon sama mantannya.

Dampak Sosial dari Penggunaan Sasimo dan Gamon

Meskipun terlihat sebagai istilah yang sederhana dan sering digunakan untuk bercanda, ada dampak sosial yang bisa timbul dari penggunaan kata-kata ini.

  • Labelisasi: Ketika seseorang terus-menerus disebut sebagai istilah dan arti Sasimo atau Gamon, hal ini bisa mempengaruhi cara mereka dipandang oleh lingkungan sekitar. Mereka mungkin merasa terpojok atau bahkan tertekan karena mendapatkan label tertentu dari orang lain.
  • Menjadi Alasan untuk Mengejek: Di beberapa kasus, istilah ini bisa digunakan untuk mengejek seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang yang benar-benar sedang mengalami kesulitan untuk move on bisa merasa tidak nyaman jika terus-menerus disebut Gamon oleh teman-temannya.
  • Normalisasi Perilaku: Penggunaan istilah Sasimo bisa menormalkan sikap tidak setia dalam hubungan, seolah-olah berpindah-pindah pasangan adalah hal yang wajar dilakukan.

Karena itu, penting bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan istilah-istilah ini, terutama jika orang yang kita ajak bicara memiliki perasaan sensitif terhadap topik hubungan dan percintaan.

Bagaimana Cara Menghindari Gamon dan Sasimo?

Jika kamu merasa masuk ke dalam kategori Gamon atau Sasimo, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan:

  • Jika kamu Gamon:
    • Jangan terlalu sering mengingat kenangan masa lalu. Menghapus foto, chat, atau barang-barang yang berhubungan dengan mantan bisa membantu kamu move on lebih cepat.
    • Fokus pada diri sendiri dan pengembangan pribadi. Cobalah melakukan aktivitas baru atau mengejar hobi yang sempat tertunda.
    • Jangan stalking media sosial mantan. Hal ini hanya akan membuat kamu semakin sulit melupakan masa lalu.
  • Jika kamu Sasimo:
    • Coba lebih selektif dalam menjalin hubungan. Jangan hanya menjalin kedekatan karena merasa kesepian atau ingin mencari validasi dari orang lain.
    • Pahami bahwa hubungan yang sehat membutuhkan komitmen dan keseriusan.
    • Jangan takut untuk menikmati masa sendiri tanpa perlu terburu-buru mencari pasangan baru.

Penggunaan istilah dan arti Sasimo dan Gamon mencerminkan dinamika bahasa gaul yang terus berkembang di kalangan anak muda. Meskipun istilah-istilah ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan media sosial, kita harus tetap bijak dalam menggunakannya agar tidak menyinggung perasaan orang lain.

Sasimo menggambarkan seseorang yang mudah menjalin hubungan dengan siapa saja tanpa komitmen, sementara Gamon adalah istilah bagi mereka yang kesulitan untuk move on dari masa lalu. Keduanya memiliki konteks yang berbeda tetapi sama-sama sering digunakan untuk menggambarkan kondisi hubungan seseorang.

Pada akhirnya, penting untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki perjalanan emosionalnya masing-masing. Tidak semua orang bisa dengan mudah melupakan mantan, begitu pula tidak semua orang yang sering berpindah pasangan bisa dikategorikan sebagai Sasimo.

Daripada menggunakan istilah ini untuk mengejek atau merendahkan seseorang, lebih baik kita saling mendukung agar setiap individu bisa menemukan kebahagiaan mereka masing-masing. Jadi, apakah kamu lebih sering melihat teman yang Sasimo atau yang Gamon di sekitarmu?

Share
Topics
Editorial Team
Doni Jaelani
EditorDoni Jaelani
Follow Us