Terciduk!! Avast Diketahui Menjual Data Browsing Internet Para User-nya

Kabar yang cukup mengejutkan muncul dari salah satu perusahaan ternama penyedia anti-virus yang biasa kita gunakan pada komputer, yakni Avast, dimana pada sebuah laporan mereka diketahui telah megumpulkan data browsing internet para user-nya secara diam-diam.
Masalahnya, data-data yang berhasil mereka kumpulkan tersebut ternyata dijual melalui anak perusahaan milik mereka yang bernama Jumpshot.
Laporan terkait kejadian mengejutkan ini pertama kali muncul dari laman PCMag setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut bersama dengan Motherboard.
Di dalam laporan yang mereka buat, diketahui bahwa Avast memiliki sebuah fitur ekstensi di dalan aplikasi browser-nya, yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan data dari para pengguna aplikasi mereka.

Ekstensi tersebut nantinya aka merekam seluruh aktivitas kalian ketika berseluncur di internet. Contohnya adalah ketika kalian mengetik sesuatu di search engine, mereka akan mengumpulkannya dan mengemas data-data yang berhasil terkumpul tersebut. Mengerikan bukan?
Jumpshot sendiri telah mengklami bahwa mereka bisa menyediakan traffic access dari lebih 100 juta device baik komputer maupun smartphone yang menggunakan anti-virus itu.
Berdasarkan informasi yang tertulis, mereka nantinya akan menjual data tersebut kepada client-client yang memang bersedia untuk membayar data yang berhasil terkumpul tersebut, mulai dari Google, Microsoft, Sephora, Yelp, Home Depot dan masih banyak lagi client besar lainnya.
Kekhawatiran pun semakin menjadi-jadi bagi para user anti-virus Avast, karena seperti kita tahu, anti-virus ini kita pasang guna menghindari serangan virus yang masuk. Akan tetapi, dibalik itu ternyata data-data kita malah dijual tanpa sepengetahuan kita sama sekali.
Pernyataan Pihak Avast

Namun, lewat sang juru bicara, Avast mengatakan agar kita tidak perlu khawatir terkait hal tersebut, karena mereka tidak akan menjual data pribadi para user-nya.
Seluruh data yang terkumpul itu akan diidentifikasi dan disusun secara anonim. Dengan begitu, tidak akan bisa menargetkan user secara personal.
Menurut mereka, ekstensi dari Avast tersebut tidak lain hanya untuk membantu para perusahaan seperti halnya e-commerce untuk lebih mengerti keinginan konsumen. Sehingga, mereka bisa menjual lebih banyak barang-barang yang sesuai dengan kriteria konsumen.
Apapun alasannya, menurut kami pernyataan Avast terkait data disusun secara anomin tidak bisa kita percaya begitu saja. Karena ini adalah data browsing internet kita, takutnya disalahgunakan bisa bahaya juga. Menurut kalian?