Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Cao Cao, merupakan seorang panglima perang ambisius yang ingin menyatukan seluruh daratan Tiongkok menjadi satu. Dengan tujuannya tersebut, ia menyingkirkan semua lawannya termasuk ksatria terkenal, Lu Bu.

Kalimat terkenal yang ia ucapkan, berbunyi: “lebih baik aku mengkhianati dunia, daripada dunia menghianati aku!”. 

Hal tersebut menandakan bahwa dengan segala cara, ia akan berusaha untuk mencapai tujuan dan menjalankan sesuai keinginannya.

Selain itu, adakah fakta lain yang terdapat pada diri Cao Cao? Daripada penasaran, langsung aja kita simak ulasannya berikut ini, yuk!

Pernah menjabat sebagai perwira militer di masa muda

Pada masa muda, Cao Cao pernah menjabat sebagai perwira militer di Luoyang, ibukota Tiongkok sebelum dipindahkan Dong Zhou ke Chang’an.

Karir politiknya dimulai saat ikut memadamkan pemberontakan Sorban Kuning. Setelah berhasil, ia diberi jabatan strategis serta kemudian mengambil kesempatan tersebut untuk menguasai prefektur Qingzhou.

Sebagian besar pasukan Sorban Kuning, ia ajak untuk menjadi pasukan pribadinya yang bertujuan agar memberikan rasa aman pada Cao Cao.

Mengangkat dirinya menjadi perdana menteri

Setelah Dong Zhou wafat, pemerintahan kekaisaran mengalami bentrokan karena kepentingan pribadi dan kaisar Xian kemudian mengasingkan diri.

Pada tahun 196 M, saat itu Cao Cao menguasai Xuchang guna menyambut kaisar Xian untuk bersedia melindunginya. Seperti halnya Dong Zhou, Cao Cao memperalat kaisar Xian.

Cao Cao memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksa kaisar Xian agar mengangkat dirinya menjadi perdana menteri. Dengan begitu, ia punya kuasa menaklukkan para jenderal di sekitar Xuchang untuk bergabung memperkuat pasukannya.

Akibat berburuk sangka, Cao Cao merasa paranoid sehingga membantai satu keluarga

Ketika Cao Cao menjadi buronan atas upaya pembunuhan yang gagal terhadap Dong Zhou, dalam pelarian ia bertemu dengan saudara angkat Ayahnya bernama Lu Boshe.

Lantas Lu Boshe membantu Cao Cao untuk bersembunyi. Namun, saat sudah tiba di kediaman Lu Boshe, Cao Cao secara tidak sengaja mendengar obrolan tentang pembunuhan dari seorang pelayan yang sedang mengasah pisau.

Takut akan dijebak, lalu ia membantai semua keluarga tak terkecuali Lu Boshe. Tapi ternyata, perlahan ia mengetahui bahwa keluarga Lu Boshe sebenarnya ingin mempersiapkan jamuan makan malam untuk Cao Cao.

Cao Cao mempunyai orang kepercayaan yang akhirnya membelot ke Lu Bu

Ia pernah bertemu dengan Cheng Gong, seorang hakim kecil di masa pemerintahan Han yang kemudian mengikuti Cao Cao menjadi orang kepercayaannya.

Wajib Tahu! Inilah Fakta Chen Gong, Penasihat Kepercayaan Lu Bu

Namun setelah menyaksikan Cao Cao membantai keluarga Lu Boshe, ia meninggalkan Cao Cao dan lebih memilih untuk bergabung dengan Lu Bu.

Bekerjasama dengan Liu Bei saat menghabisi Lu Bu

Cao Cao dikenal sangat terampil memanfaatkan orang, ia dapat dengan jitu menyelami diri pribadi orang lain untuk mengetahui watak dan tabiatnya.

Hal ini ia terapkan ke semua jenderal dan panglima perang yang mempunyai pengaruh besar di pasukannya.

Sehingga ia dan Liu Bei bersatu untuk mengeksekusi mati Lu Bu, yang dianggapnya penghalang dalam mewujudkan cita-citanya untuk mempersatukan seluruh daratan Tiongkok.

Itulah beberapa fakta mengenai Cao Cao, seorang pimpinan negeri Wei dalam kisah Romance of the Three Kingdoms. 

Editorial Team