Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Gamer Susah Tidur Saat Pandemi? Hati-hati Coronasomnia!

Belakangan para ahli menyebut kondisi ini dengan sebutan Coronasomnia. Apa itu coronasomnia?

Sejak datangnya pandemi Corona ini dari akhir 2019 lalu, terlihat belum ada adanya titik terang untuk mengatasi penyebaran virus tersebut.

Atas fakta tersebut banyak orang yang mulai khawatir akan kepastian ke depannya kondisi ini.

Bahkan kekhawatiran yang berlebihan terkait virus hingga membuat seseorang mengalami insomnia.

Melansir dari Kompas.com, Ilene Rosen seorang dokter pengobatan tidur dan profesor kedokteran klinis di Perelman School Kedokteran di University of Pennsylvania mengatakan adanya kecemasan dan stress menyebabkan seseorang susah tidur.

Apa Itu Coronasomnia?

“‘Coronasomnia’ adalah istilah yang digunakan untuk masalah tidur yang berhubungan dengan pandemi. Ini adalah dampak dari ketidakpastian dan rentetan informasi yang kita peroleh,” ujar dia.

Mengutip dari Washington Post kondisi Coronasomnia pada seseorang belakangan menciptakan semacam populasi baru utamanya pada para penderita insomnia kronis.

Masalah coronasomnia ini kemudian berdampak pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko hipertensi, depresi maupun masalah kesehatan lain.

Penyebab Coronasomnia

 

Menurut para ahli banyak alasan yang membuat sulit tidur selama pandemi virus corona penyebab Covid-19 ini.

Di antaranya pandemi telah meningkatkan stres dan mengganggu rutinitas. Kemudian kondisi keuangan tertekan, hari-hari kurangnya aktivitas dan interaksi sosial.

Selain juga munculnya beragam pemberitaan buruk seputar virus, masa depan yang nggak pasti, atau akhir krisis yang belum diketahui.

“Pasien yang dulunya insomnia, sulit tidur karena cemas, bisa lebih banyak mengalami masalah. Pasien juga bisa memiliki lebih banyak mimpi buruk,” kata Alon Avidan, ahli saraf Pusat Gangguan Tidur UCLA.

“Dengan Covid-19, kami menyadari bahwa sekarang ada epidemi masalah tidur,” lanjut dia.

Sementara itu Charles M. Morin, Direktur Sleep Research Center di Universitas Laval Quebec memperingatkan kalo insomnia bukanlah masalah yang sepele karena ia berdampak besar pada kualitas hidup.

“Kami mendengar banyak tentang pentingnya olahraga dan pola makan yang baik, tetapi tidur adalah pilar ketiga dari kesehatan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Lingkaran setan

Melansir dari UC Davis, Coronasomnia ibarat sebuah lingkaran setan.

“Semakin Anda tidak bisa tidur, semakin Anda khawatir tentang hal itu maka semakin banyak Anda tidak bisa tidur,” ujar Kimberly Hardin, profesor Kesehatan UC Davis di Departemen Penyakit Dalam.

Dia menyampaikan lingkaran setan yang terjadi selama insomnia di antaranya sebagai berikut:

-Karena nggak juga bisa tidur akhirnya beragam cara dicoba untuk mengatasi seperti tidur siang, akan tetapi ini sebenarnya dapat meningkatkan masalah tidur dan menyebabkan rutinitas terganggu.

-Saat lelah dengan Covid-19, ini mengakibatkan seseorang kurang tidur, karenanya setiap muncul gangguan baru besar atau kecil terkait Covid-19 akan menciptakan kecemasan dan frustasi yang makin menyebabkan lebih banyak lagi gangguan tidur.

-Akibat tidur yang buruk maka dapat menyebabkan penambahan berat badan yang bisa menyebabkan masalah seperti refleks yang makin membuat orang akan terus terjaga

-Kurang tidur pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan seperti depresi hingga tekanan darah tinggi. Padahal kondisi itu menyebaban seseorang rentan terhadap Covid-19.

Saat mengetahui kondisinya maka semakin banyak kekhawatiran yang makin menyebabkan insomnia.

Cara Mengatasi Coronasomnia

Angela Drake, profesor klinis Kesehatan UC Davis di Departemen Ilmu Psikiatri dan Perilaku mengingatkan jika seseorang nggak tidur sesekali, maka mereka nggak perlu khawatir berlebihan.

Namun ia menyarankan apabila masalah tidur terjadi secara serius maka seseorang dapat menghubungi terapis tidur. Selain itu, sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi Coronasomnia di antaranya:

  1. Pertahankan rutinitas harian yang normal

Kalo seseorang selama pandemi bekerja dari rumah maka sebisa mungkin baiknya mempertahankan jadwal rutinitas seperti saat ia bekerja.

  1. Ciptakan dan pertahankan rutinitas tidur

Sekitar setengah jam sebelum jadwal tidur cobalah untuk mematikan lampu. Hal ini karena cahaya terang mencegah otak memproduksi melatonin alami (hormon yang menjadi bagian dari siklus tidur alami yang akan membantu seseorang tidur)

  1. Hindari layar di kamar tidur

Cahaya dari ponsel, tablet dan komputer memberi sinyal tubuh untuk terjaga dan nggak melepas melatonin

  1. Jangan gunakan kamar tidur sebagai kantor

Hal ini penting karena untuk membantu otak memahami bahwa kamar adalah tempat beristirahat.

  1. Berolahraga sepanjang hari

Olah raga bakal membantu mengurangi stres dan menjaga tubuh dalam ritme normal. Sebaiknya seseorang telah selesai berolahraga beberapa jam sebelum waktu tidurnya, agar tubuh punya waktu menenangkan diri

  1. Jangan tidur siang

Tidur siang berpotensi mengganggu siklus tidur.

Buat kalian yang merasakan hal yang sama, alangkah lebih baikanya kalian menerapkan kiat-kiat untuk mengatasi Coronasomnia tersebut agar pola tidur dan kesehatan kalian pun tetap terjaga sampai pandemi ini berakhir.

Share
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us