Ali memiliki pandangannya sendiri terkait reaksi yang muncul dari pihak GothamChess, GM Irene, serta PERCASI.
“Surat terbuka Irene dibuat karena sebuah alasan yang wajar. Beliau sah-sah saja membuat surat seperti itu karena tidak tahu kebenarannya,” ujar Ali terkait surat terbuka GM Irene.
“Ayah saya juga cukup sakit hati ketika GM Irene mengatakan bahwa Dewa Kipas telah mempermalukan percaturan Indonesia, padahal ayah saya hanyalah bermain catur seperti biasanya,” lanjutnya.
Dalam video klarifikasinya, GM Irene menyebutkan bahwa kegundahannya dalam surat tersebut berasal ketika Pak Dadang menyebut bermain catur tidak ada uangnya pada podcast Deddy.
“Kalau misalkan stigma catur itu tidak ada uangnya didengarkan generasi penerus, ini bisa menjadikan mereka tak punya motivasi lagi,” ujar GM Irene yang mengaku menerima gaji pelatnas, fee bertanding, serta beasiswa dari bermain catur.
Diduga Curang? Ini Reaksi GM Catur Indonesia Soal Dewa Kipas
Ali melihat tanggapan GM Irene dan PERCASI hanya memanas-manaskan suasana yang sudah mereda. “Statistik tersebut sudah saya jelaskan di berbagai media, namun mereka tetap menganggap itu adalah cheat,” ujarnya.
Ali berpendapat bahwa beberapa pecatur terprovokasi dengan statistik akun Dewa Kipas dan turut menganggap akun tersebut melakukan cheat.
“Pihak mereka hanya melihat statistik, tapi tidak melihat alasan di balik terciptanya statistik tersebut. Levy (GothamChess) justru lebih suportif dalam menyampaikan pendapatnya pada podcast tersebut,” terang Ali.
Sementara itu, pihak GM Irene sendiri merasa harus speak up terkait masalah Dewa Kipas. “Dari dalam hati saya, apa yang saya ketahui, data yang saya punya, itu harus saya suarakan dan mem-provide ini ke teman-teman semua supaya punya sisi lain yang bisa dimengerti juga,” jelas Irene.