Pernah Gemparkan Dunia, Ini Sosok Ed Gein sang Psikopat

Seorang pria bernama Ed Gein cukup terkenal di negara Amerika Serikat karena dianggap sebagai sosok pemunuh berantai yang paling sadis.
Pria ini sering kali mencuri mayat di pemakaman dan melakukan pembunuhan, setelah itu mayat dari korbannya ia letakkan di rumah untuk dimutilasi.
Tidak hanya di mutilasi saja, mayat dari para korban juga bisa diubah oleh Ed Gein menjadi barang-barang perabotan seperti topeng.
Nah, penasaran kan kisah menyeramkan dari pria ini? Yuk langsung simak saja atikel berikut ini.
Kisah Ed Gein Si Pembunuh Berantai asal Amerika Serikat
1. Menjadi pembunuh setelah ibunya meninggal dunia

Pada sekitar tahun 1945, pria ini harus menerima kenyataan pahit setelah ia ditinggal oleh ibunya yang harus meninggal pada saat itu.
Seakan sakit hati dan depresi, Gein lalu memutuskan untuk terjerumus ke gelapnya dunia pembunuhan dengan cara membunuh orang serta mencuri mayat-mayat yang telah dikuburkan di pemakaman.
2. Gein mengubah mayat menjadi barang-barang perabotan

Tidak hanya membunuh dan memutilasi korbannya saja, pria ini juga mengubah jasat korbannya menjadi alat perabotan yang ia letakkan di rumahnya.
Hal itu terungkap ketika ia ditangkap oleh polisi di rumahnya dan di rumahnya tersebut terdapat barang-barang unik yakni topeng yang terbuat dari kulit manusia, tengkorak yang dipasang di sudut ranjang, serta potongan mayat yang sudah membusuk.
Setelah tertangkap, Gein diputuskan oleh polisi mengidap penyakit gangguan jiwa dan ia harus menjalani harinya di Rumah Sakit Jiwa yang ada di Amerika Serikat.
3. Seakan terkena karma, batu nisan Gein dicuri orang

Gein dikabarkan meninggal pada saat ia berumur 77 tahun atau pada tahun 1984 di Rumah Sakit Jiwa yang ia jalani selama ini.
Seakan-akan terkena karma dari perilakunya yang sering mencuri mayat di pemakaman, batu nisan Gein sempat dicuri orang pada tahun 2000-an.
Nah, itulah kisah dari Ed Gein yang merupakan pembunuh berantai di Amerika Serikat yang senang sekali membunuh dan memutilasi para korbannya.