EKRAF Dorong Konten Kreator Jadi Penggerak Ekonomi Digital Melalui FYP

Lewat berbagai inisiatif seperti “Content to the Next Level”, pemerintah berupaya menciptakan kebijakan yang tidak hanya melindungi kreator, tapi juga penikmat konten digital.

Salah satu program yang menarik adalah “Emak-Emak Matic”, sebuah pelatihan untuk memberdayakan ibu rumah tangga agar melek teknologi dan bisa berkarya di dunia digital. Program ini kemudian dikembangkan menjadi “Gen Matic”, yang menjangkau kalangan lebih luas dari berbagai generasi.

“Hingga kini, lebih dari 2.500 orang sudah mendapat pelatihan lewat kolaborasi dengan berbagai platform, termasuk GGWP dan IDN lewat acara FYP,” jelas Yuana.

Kemenparekraf juga berupaya memastikan pelatihan tidak hanya terpusat di kota besar. Salah satu langkahnya adalah dengan mengadakan pelatihan hybrid, menggabungkan sesi offline dan online.

“Kita sudah menjangkau lebih dari 15 kota, dan setelah pelatihan peserta akan mendapat pendampingan selama tiga bulan,” tambah beliau.

Menurut Yuana, kolaborasi lintas sektor antara kreator, brand, dan UMKM menjadi kunci pertumbuhan industri digital. “Sinergi ini saling menguntungkan. Brand dan UMKM mendapat exposure, sementara kreator bisa memperoleh penghasilan lewat kerja sama atau endorsement,” ujarnya.

Acara seperti FYP Workshop Series disebut berperan penting dalam menjembatani para kreator muda dengan dunia industri. Mereka bisa belajar langsung tentang cara mengelola engagement, menaikkan followers, hingga membuka peluang kerja sama dengan brand.

Melihat ke depan, Yuana optimistis content creator akan punya peran vital di berbagai sektor, tidak hanya di ranah hiburan. “Kreator akan menjadi bagian dari banyak industri, mulai dari edukasi, ekonomi, hingga politik. Mereka bisa jadi penggerak ekonomi baru dan melahirkan wirausaha mandiri di era gig economy,” tutupnya.