Jika berbicara tentang negara Jepang, nama Gunung Fuji kerap muncul dalam pembicaraan. Salah satu gunung tertinggi di Jepang ini telah menjadi ikon alias representasi dari negara Jepang itu sendiri.
Bagi siapapun yang pergi berlibur ke Jepang pasti tidak ingin kelewatan mengunjungi salah satu ikon negara Jepang atau sekedar menikmati pemandangannya.
Di balik kepopulerannya, Gunung itu ternyata menyimpan beberapa fakta menarik loh, yuk simak!
Nama Gunung Fuji atau juga dikenal sebagai Fujiyama memiliki kisah tersendiri, konon dahulu di gunung ini hidup sepasang kakek dan nenek.
Saat tengah menebang bamboo, sang kakek menemukan seorang bayi perempuan yang kemudian ia besarkan dengan istrinya. Saat tumbuh dewasa anak yang diberi nama Kaguya tersebut tiba-tiba saja menangis di malam bulan punama.
Ia mengatakan bahwa dirinya berasalah dari bulan dan harus segera kembali ke bulan saat bulan purnama.
Sebagai tanda terima kasihnya Kaguya memberikan Fushi no kusuri (obat hidup kekal), namun kakek tersebut membakarnya karena merasa percuma bisa hidup kekal tapi tanpa kehadiran sang putri.
Gunung yang menjadi tempat dibakarnya obat tersebut diberi nama Fushi no yama (gunung abadi) atau yang kita kenal saat ini sebagai Fujiyama.
Gunung yang terletak di Pulau Honshu ini menjadi titik tertinggi di Negara Jepang. Dengan ketinggian 3.776 mdpl, Gunung Fuji menjadi puncak gunung tertinggi di Jepang.
Gunung tersebut juga mendidik posisi kedua sebagai gunung berapi tertinggi di Asia.
Sepeti yang diketahui kalau Gunung Fuji merupakan sebuah gunung berapi aktif. Namun masih sedikit orang yang tahu kalau Gunung ini terdiri dari 3 buah gunung yang terpisah dan saling bertumpukan.
Gunung terbawah memiliki nama Gunung Komitake, kemudian diikuti Gunung Kofuji di bagian tengah, dan yang paling atas barulah Gunung Fuji.
Banyak yang mengira jika Gunung Fuji masuk dalam kategori situs alam, namun nyatanya UNESCO memasukkan Gunung itu dalam daftar situs budaya.
Hal itu disebabkan karena adanya 25 situs budaya seperti kuil suci dan warsan kebudayaan lainnya yang tersebar di sekitaran gunung.
Sebelum tahun 1869, Gunung itu dilarang untuk didaki oleh seorang wanita. Hal itu karena kepercayaan yang menyebutkan bahwa Gunung Fuji ditempati oleh dewa dan dewi.
Konon para wanita dilarang untuk mendaki gunung tersebut karena Dewi yang menempati Gunung Fuji tersebut akan cemburu.
Selain itu juga Gunung ikonik itu dianggap sebagai tempat yang suci.