Viral karena Harga Meroket! Ini Fakta Janda Bolong

Janda Bolong belakangan sedang viral dan ramai dibicarakan di media sosial karena harganya yang melangit. Inilah fakta Janda Bolong.
Tunggu dulu, jangan berpikir bahwa Janda Bolong mengacu ke wanita yang cerai dengan suaminya dan bolong di bagian badannya, seperti sundel bolong.
Untuk menambah pengetahuan, berikut pembahasan mengenai Janda Bolong.
Fakta Janda Bolong
Apa Itu Janda Bolong?

Janda Bolong adalah nama lain dari Monstera Adnsoni Variegata, suatu jenis tanaman yang memiliki daun berlubang.
Belakangan namanya ramai dibicarakan harena harganya meroket bahkan mencapai ratusan juta rupiah.
Keindahan pada daun yang berlubang membuat tanaman ini menjadi unik dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Harga Janda Bolong

Harga Janda Bolong di pasaran bervariasi di kisaran jutaan rupiah. Mulai dari satu digit, bahkan ada yang mencapai ratusan juta rupiah.
Harga yang meroket tersebut tak ayal membuat tanaman hias ini menjadi ramai dibicarakan.
Bahkan tidak sedikit juga yang memulai untuk mencari tahu cara perawatan dan budidaya tanaman ini.
Cara Merawat Janda Bolong

Perawatan Janda Bolong sebagai tanaman hias sebenarnya tidak terlalu sulit.
Layaknya merawat tanaman hias lainnya, yang perlu diperhatikan adalah pupuk, penyiraman serta pengendalian hama.
Dan perawatan tersebut harus rutin dilakukan sebagaimana merawat tanaman hias lainnya.
Mengapa Janda Bolong Mahal?

Harga Janda Bolong bisa mahal karena nilai estetika yang dimilikinya. Lubang yang terbentuk di daun tentu bukan buatan namun alamiah.
Selain itu, keunikannya juga ada pada warna daun Janda Bolong yang terlihat berwarna hijau putih.
Tetapi tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa hal tersebut adalah permainan harga semata.
Jika nantinya banyak yang membudidayakan tanaman ini, maka harga akan menurut karena yang menjual lebih banyak dari calon pembeli, sebagaimana hukum pasar.
Nah itu dia fakta mengenai Janda Bolong yang belakangan sedang ramai dibicarakan karena harga yang melangit.
Kalian berminat memiliki dan membudidayakannya? Untuk dijual kembali atau untuk dirawat sebagai tanaman hias saja?