Istri Avatar Aang, 7 Fakta Katara yang Mungkin Terlewatkan oleh Kalian

Pada saat awal kemunculannya di The Legend of Aang atau serial animasi The Last Airbender, Katara masih berumur 14 tahun saat itu. Lalu di komik dengan judul The Promise, Katara dikisahkan sudah berusia 15 tahun.

Tidak seperti rekan-rekan seperjuangannya yang sudah tidak ada kecuali Toph dan Zuko, Katara kembali muncul pada serial The Legend of Korra. Pada serial ini Katara diperlihatkan sudah tua dan menjadi elder atau tetuah dari suku air selatan dan berusia 85 tahun. Pada saat serial ini berakhir dia berusia genap 89 tahun.

Waterbending memiliki banyak sekali cabang ilmu bending, salah satunya adalah kemampuan untuk menggunakan air sebagai alat untuk menyembuhkan luka. Katara sudah menguasai teknik ini sejak awal, bahkan sama sekali tidak ada yang mengajarinya.

Di usianya yang senja kemampuan healing Katara tidak perlu dipertanyakan lagi. Dia bisa membuat Korra yang berada dalam kondisi terburuknya menjadi jauh lebih baik. Andai saja Korra mau sabar, mungkin Katara bisa menyembuhkan Korra secara total.

Korra memang sudah menguasai tiga teknik pengendalian pada saat ditemukan oleh White Lotus dan air adalah salah satunya. Kendati demikian Korra tetap masih memiliki kekurangan yaitu dari segi teknik.

Kepribadian yang impulsif dan tidak sabaran membuat Korra yang terlahir di suku air sekalipun, tidak terlalu memiliki kemampuan waterbending yang baik menurut Katara.

Katara yang menjadi mentor Korra dalam waterbending mengatakan bahwa hal yang paling utama dalam melakukan pengendalian air adalah ketenangan diri.

Tidak banyak yang tahu bahwa pencipta serial Avatar ternyata memilih nama yang memiliki makna sangat menarik dan cocok sekali untuk Katara.

Katara sendiri merupakan nama yang diambil dari bahasa Arab, yang memiliki arti Tetesan Air.

Kita semua tahu kalau Korra adalah satu-satunya pengendali air yang memiliki kemampuan penyembuhan luar biasa dan tidak ada yang bisa selevel dengannya.

Korra yang baru saja bertarung menghadapi Zaheer harus mengalami luka yang cukup serius. Baik fisik maupun mental. Keracunan mercury membuat Korra menjadi tidak seperti biasanya.

Stress dan juga depresi menjadi lawan terberat Korra saat itu, namun Katara yang penyabar masih tetap mau merawat serta menemani Korra yang merupakan reinkarnasi dari mendiang suaminya tersebut.

Korra terlahir di bagian selatan bumi tepatnya di suku air selatan. Dengan negara api yang mulai melakukan penjajahan di seluruh belahan bumi, membuat para petarung dari suku air selatan harus pergi untuk berperang.

Petarung dan juga pengendali air semuanya tanpa terkecuali pergi, membuat Katara hanya tinggal seorang diri tanpa ada yang bisa mengajari dia seni pengendalian air.

Tidak mau menyerah dengan keadaan, Katara mempelajari seni pengendalian air secara otodidak atau tanpa mentor menggunakan gulungan teknik pengendalian air lusuh yang ditinggalkan oleh pendahulunya.

Point terakhir mungkin agak sedikit trivia, tapi Katara paling benci buah pepaya. Keterangan soal ini dibenarkan oleh Katara sendiri, pada salah satu episode yang berjudul The Fortune Teller Katara menyatakan ketidak sukaannya dengan buah lonjong berwarna oranye ini.