Salah satu pasangan DC yang terkenal adalah Harley Quinn dengan Joker. Pasangan yang sudah eksis sejak tahun 90-an ini, memang langsung membuat dampak besar dalam sejarahnya yang relatif singkat.
Namun, hubungan mereka ternyata tidak semanis seperti yang kita bayangkan. Berikut deretan fakta menarik tentang kisah cinta antara Harley Quinn dan Joker.
Walau menjadi salah satu karakter DC yang paling terkenal saat ini, nyatanya Harley Quinn tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi karakter yang ikonik. Pasangan Joker ini baru muncul lewat peran kecil dalam “Joker’s Favor,” salah satu episode dari Batman: The Animated Series di tahun 1992.
Dalam episode debutnya, Quinn langsung menyemprotkan gas air mata saat jamuan makan malam untuk Komisaris Gordon, tentunya atas perintah Joker. Interaksi kecil antara mereka berdua pun menyentuh hati penonton.
Quinn pun tampil dalam lebih banyak episode dan menjadi mitra romantis Joker. Bukan, Quinn bukanlah pacar Joker, karena itu akan memanusiakannya. Pada saat itu, para eksekutif berusaha keras untuk menekankan betapa aneh dan menyeramkannya Joker.
Ironisnya, perkenalan Quinn pada akhirnya akan mendorong Joker ke level psikopat yang lebih tinggi, dan tentu saja jauh lebih menyeramkan dari sebelumnya.
Asal mula hubungan beracun antara Joker dan Harley Quinn memang telah diubah di New 52, sebuah alur baru DC Comics yang rilis di tahun 2011. Bagi mayoritas penggemar Harley Quinn, versi New 52 dari karakter kesayangan mereka sangat lah berbeda dari sebelumnya.
Dalam versi sebelumnya, The Batman Adventures: Mad Love, Harleen Quinzel jatuh cinta pada Joker selama sesi terapi mereka dan, meskipun ia sangat dipengaruhi oleh Joker, ia tetap bergabung dengannya dengan sukarela. Namun hal ini tidak terjadi di New 52.
Dalam cerita asal yang diperbarui ini, Joker mendorong Quinzel ke tong penuh bahan kimia, cairan serupa yang memutihkan kulitnya dan membuatnya gila, dan ia melakukannya karena Quinzel telah melawan kehendaknya. Hal ini pun membuat Harley tampak seperti korban kekejaman Joker.
Pada tahun 2016, Suicide Squad versi David Ayer menampilkan perpaduan keduanya, dengan Dr. Quinzel (Margot Robbie) yang mengambil sumpah setia kepada Joker dan melompat ke tong itu atas kemauannya sendiri.
Hubungan Joker dengan Harley Quinn memang sudah “toxic” sejak awal. Misalnya saja, sang Clown Prince of Crime secara rutin menyerang Quinn di Batman: The Animated Series, dan akan melanjutkan siksaan fisik dan mentalnya dalam seri lanjutan, The New Batman Adventures.
Suicide Squad karya David Ayer adalah film yang sangat memecah-belah fans DC. Walau berhasil menarik hampir US$750 juta di box office seluruh dunia, film ini tetap menjadi bulan-bulanan sebagian besar kritikus.
Namun jika ada satu hal yang dapat disepakati semua orang, itu adalah penampilan Margot Robbie sebagai Harley Quinn. Untungnya, kekhawatiran kalau dirinya akan menjadi “karung tinju” bagi Joker versi Jared Leto tidak terwujud (meskipun hal ini dirubah di menit terakhir oleh studio).
Jika ada satu hal yang pasti tentang Joker, itu adalah ketidakbecusannya sebagai seorang ayah. Bahkan Harley Quinn cukup cerdas untuk menyadari hal ini. Itulah sebabnya ia bersembunyi saat sedang mengandung anaknya, Lucy Quinzel.
Lucy diperkenalkan pertama kali dalam video game Injustice dan ditampilkan dalam komik prekuel tie-in yang berlangsung di luar kontinuitas utama DC.
Sebagian besar versi Harley Quinn memang sangat terobsesi dengan Joker. Namun ternyata sang Cupid of Crime sebenarnya telah terlibat “cinta lokasi” dengan sejumlah karakter lain dalam sejarahnya yang relatif singkat.
Salah satu yang paling terkenal adalah hubungan Quinn dengan rekan Suicide Squad-nya, Deadshot, yang terlihat dalam film animasi Batman: Assault on Arkham dan dalam film live action-nya.
Sumber: idntimes.com