Waspada Hoax! 6 Fakta Virus Corona dari UNICEF ini Ternyata Hoax?

Indonesia memang sangat mudah tertipu oleh berita hoax, apalagi mengenai virus Corona yang sedang viral saat ini.Baru-baru ini, telah beredar pesan melalui media sosial Whatsapp yang berisi tentang fakta virus Corona yang mengatasnamakan UNICEF sebagai sumbernya.Pesan yang awalnya berasal dari luar ini disebarkan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan bermodal translate dari bahasa Inggris ke Indonesia, pesan hoax ini pun akhirnya tersebar luas ke seluruh warga Indonesia.Pada kesempatan ini, penulis tidak akan membiarkan pesan hoax tersebut menyebar lagi layaknya penyebaran virus Corona itu sendiri. Langsung saja simak isi pesan hoax tersebut!" Corona merupakan virus berukuran besar. Diameter virus ini 400-500 micro, sehingga masker jenis apa pun dapat mencegah masuknya ke tubuh kita dan tidak perlu menggunakan masker yang mahal. "Menurut WHO ( World Health Organization ), penggunaan masker tidak membantu secara khusus dalam mencegah penularan virus corona. Seseorang perlu menggunakan masker jika sedang sakit atau merawat pasien." Virus corona tidak melayang di udara, tapi menempel pada benda, sehingga penularannya tidak melalui udara. "Pada kenyataan yang ditemukan WHO ( World Health Organization ), virus corona bisa menyebar dari manusia ke manusia lain melalui tetesan kecil, atau ketika seseorang dengan pengidap virus tersebut batuk atau menghembuskan nafas." Apabila menempel di permukaan logam, virus corona dapat hidup selama 12 jam. Mencuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup." Menurut Prof. Ramanan Laxminarayan, Direktur Pusat Dinamika Penyakit, Ekonomi, dan Kebijakan mengatakan bahwa virus corona tidak dapat hidup di permukaan logam selama lebih dari 12 jam." Apabila menempel di kain, virus corona dapat hidup selama 9 jam, sehingga mencuci pakaian atau menjemurnya di bawah sinar matahari selama 2 jam sudah cukup untuk membunuhnya. "Berdasarkan penelitian, virus corona bisa hidup selama 5 menit sampai 9 hari jika menempel pada benda mati. Jadi, tidak hanya 9 jam loh!" Apabila berada di udara bersuhu 26-27 °C, virus corona akan mati sehinga tidak hidup di daerah panas . Di samping itu, minum air panas dan berjemur di bawah sinar matahari sudah cukup sebagai pencegahan. Menghindari makanan dan minuman dingin termasuk ice cream sangat penting. "Hal ini tentu tidak terbukti karena kita tahu bahwa sudah ada beberapa orang Indonesia yang terindikasi virus ini, padahal Indonesia adalah negara yang dilalui garis khatulistiwa sehingga iklimnya termasuk panas." Berkumur sampai dalam dengan air hangat dan garam akan membunuh virus corona di sekitar anak tekak (telak - Jw.) dan mencegahnya masuk kedalam paru-paru. "Menurut penelitian di China, tidak ada rekomendasi pencegahan virus corona dengan air garam hangat. Air garam memang bagus untuk membersihkan saluran pernapasan melalui faring , namun tidak untuk membunuh virus corona.Nah itulah keenam fakta hoax mengenai virus corona yang mengatas namakan UNICEF sebagai sumbernya. Walau begitu, di dalamnya ada fakta yang tidak hoax seperti mencuci tangan dengan sanitizer yang mengandung alkohol. Semoga kamu tidak termakan oleh fakta hoax ini yaa!

Waspada Hoax! 6 Fakta Virus Corona dari UNICEF ini Ternyata Hoax?

Ukuran virus yang tergolong besar

Penyebaran yang tidak melalui udara

Editorial Team

Tonton lebih seru di