Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Berawal dari Bukan Mainan, Inilah Awal Popularitas dari Fingerboard

Apa yang terbersit di pikiranmu ketika mendengar kata fingerboard? Hmm, kalau yang kamu bayangkan adalah sebuah papan luncur yang bisa dimainkan dengan jari, layaknya skateboard. Tebakanmu betul sekali.

Mirip dengan fungsi skateboard, fingerboard dilengkapi juga dengan moving wheels, graphics, dan trucks.

Bahkan pada umumnya, fingerboard memiliki variasi lebar antara 29 hingga 33 milimeter dan panjang 10 milimeter (di komunitas Indonesia), untuk memudahkan jari kamu melakukan trick.

Wikipedia
Wikipedia

Awal mulanya, papan jari ini pertama kali dibuat secara tidak sengaja oleh Lance Mountain yang lahir pada tahun 1964 dan telah dikenal sebagai seorang pemain skateboard professional.

Pembuatannya sendiri, sebenarnya hanya diniatkan sebagai gantungan kunci saja dan dibuat sederhana dengan kayu dan karton. Rodanya juga dibuat dari mainan mobil-mobilan hot wheels dan truck dari besi atau kayu.

Meski begitu, kabarnya bentuk fingerboard ini memang didedain cukup ciamik untuk menyerupai skateboard.

learn.adafruit
learn.adafruit

Hingga suatu ketika sebuah perusahaan bernama Tech Deck menaruh antusiasme terhadap papan jari ini, dan mengatakan bahwa gantungan kunci itu tidak enak dimainkan.

Hingga setelah berbagai perbaikan, Tech Deck akhirnya memiliki izin untuk memproduksi fingerboard yang dicitrakan nyaman serta rideable.

Dengan alasan menjaga kualitas, Tech Deck mengeluarkan fingerboard yang berbahan dasar plastik, dimana hingga kini bahan dasar tersebut sudah menguasai pasar permainan papan luncur jari ini di dunia.

Saat itu, produksi fingerboard dari Tech Deck memiliki panjang sekita 96 milimeter dan lebar standar kisaran 26, 28 dan ekstra 29 milimeter.

wikipedia
wikipedia

Seiring majunya penjualan fingerboard. Di tahun 1999/2000, papan luncur jari ini mulai diproduksi kembali dengan bahan dasar kayu ringan dengan ukuran lebar kisaran 29 milimeter, dan dimodifikasi demi kenyamanan jari saat memainkan fingerboard.

Tak lama, muncul pula roda dan bearing serta desain yang semakin realistis serta dilengkapi tambahan grip tape yang halus yang benar-benar cocok untuk permainan satu ini.

Sampai saat ini banyak sekali komunitas permainan fingerboard di dunia, termasuk Indonesia. Tak sekedar meluncur, jari-jarimu bahkan bisa memainkan trick seolah tengah meluncur betulan dengan papan skateboard.

Kabarnya, di akhir tahun 1990-an komunitas permainan ini bahkan lebih menonjol dibanding komunitas skateboarding. Bahkan, terdapat pula sekolah latihan khusus untuk pecinta fingerboard. Hmm, unik ya. Kamu mau coba nggak?

Share
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us