[OPINI] Blokir Indonesia, Akankah GothamChess Menunjukkan Itikad Baiknya?

Kemungkinan pertama ini adalah yang paling masuk akal. Sejak kasusnya bersama Dewa Kipas mengemuka, Levy mendapatkan berbagai caci maki dari netizen Indonesia.

Banyak warganet Indonesia yang mengecap GothamChess sebagai pengecut dan gak bisa mengendalikan fansnya. Sebagian lainnya menuntut rematch dengan Dewa Kipas.

Di titik ini, posisi Dewa Kipas jauh lebih nyaman dibandingkan GothamChess. Jika Dewa Kipas dicaci maki netizen (yang mana hal ini pun terjadi karena mereka berdamai dengan Levy), pak Dadang Subur gak merasa risih karena dia gak mempertaruhkan apapun di insiden ini.

Berbeda dengan GothamChess yang reputasinya terancam berkat kasus ini. Selain itu, rentetan makian dari netizen Indonesia sangat berdampak pada kesehatan mentalnya sehingga ia gak bisa membuat konten selama beberapa hari.

GothamChess gak bisa mengendalikan reaksi warganet yang kelewat marah. Bahkan jika ia membuat klarifikasi pun, hal ini gak bakal meredakan komentar pedas di akunnya.

And so, memblokir satu negara Indonesia adalah nuclear option yang ia pilih untuk mengamankan diri. Memang ekstrim, tapi apakah ada jaminan jika reaksi netizen akan mereda?

Reaksi netizen ini bukan sepenuhnya salah Levy. Memang bisa jadi ia salah satu sumber masalah ini, namun reaksi berlebihan dari warganet Indonesia pun bukan sesuatu yang dibenarkan.

Justru, hal ini malah membuktikan hasil survei Microsoft dimana Indonesia jadi salah satu negara paling gak sopan di internet. Kita sebagai warganet memang masih sangat kurang dalam hal etika berinteraksi di internet.

Siapa Itu Dewa Kipas? Ini 7 Fakta Gamer Catur Indonesia yang Viral Usai Kalahkan Pemain Catur Dunia

Namun di sisi lain, ada beberapa tindakan GothamChess yang membuat banyak orang curiga dan mempertanyakan ketulusannya meminta maaf kepada Dewa Kipas.

Salah satu poin yang paling jelas adalah pemblokiran Indonesia ini. Apa intinya membuat konten bersama pecatur Indonesia jika salah satu target audience konten ini gak bisa mengakses konten tersebut?

Ketulusan janji GothamChess juga dipertanyakan tepat sejak Ali Akbar, anak Dadang Subur memposting screenshot percakapannya dengan Levy saat menyatakan kasus mereka sudah selesai.

Di awal chat, Levy nampak ingin menyelesaikan masalah tersebut. Namun di belakangnya, ada beberapa kalimat yang menimbulkan kecurigaan.

Alih-alih meminta maaf langsung, Levy terkesan “menyuruh” Ali untuk mengatakan beberapa hal. Ia menulis, “Jika kamu membuat posting yang berisi saya meminta maaf…” “Kamu bisa mengatakan saya akan membuat event dengan pecatur Indonesia…”

Kalimat tersebut memiliki kesan memerintah, dan bukan berasal dari GothamChess yang ingin meminta maaf dari diri sendiri.

Jadi, implikasi dari chat tersebut, dan pemblokiran Indonesia ini bisa dianggap sebagai GothamChess yang ingin cuci tangan secepat mungkin. Pemblokiran konten ini ia terapkan agar insiden ini gak mengemuka dan dengan segera dilupakan.

Tapi apakah dia perlu melakukan hal tersebut? Di forum luar negeri seperti Reddit, justru ada banyak orang yang memihak dirinya. Dengan semua bukti yang ditunjukkan, mereka masih tetap menganggap Dewa Kipas melakukan cheat.

Tentunya kita gak bisa membaca terlalu banyak lebih dari apa yang sudah mengemuka. Kita gak tahu apakah di akun media sosialnya GothamChess memberikan klarifikasi yang benar, karena lagi-lagi akun miliknya diblokir di Indonesia.

Dan pada akhirnya, hanya Tuhan yang tahu kejadian sebenarnya di balik GothamChess yang blokir kontennya dari Indonesia. Mungkin dia hanya butuh waktu; ketika keadaannya sudah tenang, barulah ia akan menerima fans-nya dari Indonesia kembali.

Ya, mungkin memang waktu saja yang kita butuhkan untuk membuktikan apakah GothamChess akan menepati janjinya merangkul para pecatur Indonesia.