Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Kasus antara Dewa Kipas melawan GothamChess kelihatannya berakhir baik-baik. GothamChess minta maaf secara langsung, dan berniat membuat event yang menampilkan pecatur Indonesia. Beberapa hari kemudian, GothamChess blokir warga Indonesia dari mengakses semua konten media sosialnya.

Apa yang terjadi?

Levy Rozman, sosok pecatur di balik GothamChess ini memblokir akses seluruh akun miliknya dari Indonesia. Saat ini kamu gak bakalan bisa melihat isi konten akun Twitter, Twitch, YouTube, bahkan website pribadinya.

Tentunya ini mencoreng itikad baik Levy sebelumnya yang berniat merangkul komunitas catur Indonesia. Bagaimana ia bisa melakukannya jika semua kontennya dibuat region lock hanya di Indonesia saja?

Di kesempatan ini, mari kita coba telaah mengapa GothamChess repot-repot memblokir kontennya untuk dilihat dari Indonesia.

GothamChess blokir Indonesia untuk melindungi dirinya sendiri

watannetwork.com

Kemungkinan pertama ini adalah yang paling masuk akal. Sejak kasusnya bersama Dewa Kipas mengemuka, Levy mendapatkan berbagai caci maki dari netizen Indonesia.

Banyak warganet Indonesia yang mengecap GothamChess sebagai pengecut dan gak bisa mengendalikan fansnya. Sebagian lainnya menuntut rematch dengan Dewa Kipas.

Di titik ini, posisi Dewa Kipas jauh lebih nyaman dibandingkan GothamChess. Jika Dewa Kipas dicaci maki netizen (yang mana hal ini pun terjadi karena mereka berdamai dengan Levy), pak Dadang Subur gak merasa risih karena dia gak mempertaruhkan apapun di insiden ini.

Berbeda dengan GothamChess yang reputasinya terancam berkat kasus ini. Selain itu, rentetan makian dari netizen Indonesia sangat berdampak pada kesehatan mentalnya sehingga ia gak bisa membuat konten selama beberapa hari.

GothamChess gak bisa mengendalikan reaksi warganet yang kelewat marah. Bahkan jika ia membuat klarifikasi pun, hal ini gak bakal meredakan komentar pedas di akunnya.

And so, memblokir satu negara Indonesia adalah nuclear option yang ia pilih untuk mengamankan diri. Memang ekstrim, tapi apakah ada jaminan jika reaksi netizen akan mereda?

Reaksi netizen ini bukan sepenuhnya salah Levy. Memang bisa jadi ia salah satu sumber masalah ini, namun reaksi berlebihan dari warganet Indonesia pun bukan sesuatu yang dibenarkan.

Justru, hal ini malah membuktikan hasil survei Microsoft dimana Indonesia jadi salah satu negara paling gak sopan di internet. Kita sebagai warganet memang masih sangat kurang dalam hal etika berinteraksi di internet.

Siapa Itu Dewa Kipas? Ini 7 Fakta Gamer Catur Indonesia yang Viral Usai Kalahkan Pemain Catur Dunia

GothamChess gak berniat menepati janjinya?

Editorial Team

Tonton lebih seru di