Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Pemotongan Hadiah SEA Games 2019, Joey Siagian: Let Them Enjoy The Fruits of Their Labor!

Polemik yang terjadi terkait pemotongan hadiah SEA Games 2019 dari IESPA rupanya tidak hanya menarik perhatian umum. Salah satu pengamat esports dan juga mantan VP dari EVOS Esports, Joey Siagian, turut memberikan opini dirinya terkait polemik ini.

Joey, mengkritik keras pemotongan hadiah SEA Games 2019 yang dianggap tidak masuk akal penjelasannya merajuk ke artikel ini.

Well, pertama sih belum ada konfirmasi bahwa memang jadi dipotong. Cuma kalau jadi, penjelasan di post yang dikutip di ggwp itu sih nggak masuk akal.” menurut dirinya.

Sumber: ggwp.id

Joey juga menambahkan kalau biaya pengelolaan timnas merupakan tanggung jawab dari induk organisasi dan pemerintah.

Masa hak bonus atlet dipakai buat membiayai pengelolaan timnas? Itu kan tanggung jawab induk organisasi dan pemerintah.”

Mantan kepala sekolah PSKD tersebut juga mengomentari terkait pemotongan hadiah NPC yang pernah ditegur oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan latar belakang antara keduanya sangatlah berbeda (NPC dan NOC)

NPC beranjak dari latar belakang yang memang sangat kekurangan dana, dan tidak ada yang mau sponsor karena olahraga disable memang tidak populer di Indonesia or dunia, sehingga NPC harus mengambil langkah mencari dana TAPI, langkah itu dimulai di pertengahan dekade 2000 sekitar 2004-2005. So maybe sudah tidak relevan dan sudah menjadi kebiasaan saja.”

 

Melanjutkan pembicaraan, dia juga mengatakan kalau pemotongan yang dilakukan oleh IESPA membuat kaget atlet dari cabang lain. 

‘pemotongan bagi perkembangan organisasi itu hal yang umum’ aku nggak tahu ini benar or tidak, tapi kalau menanyakan ke atlit cabang lain yang mendapat medali di SEA games, semua malah kaget kalau masih ada cabang yang memotong bonus atlet.” Jawab dirinya.

Jika mengagetkan atlet cabang lain, apakah praktik yang dilakukan IESPA sudah tidak dilakukan oleh cabang olahraga lain?

Menyimpulkan pernyataan dari dirinya, Joey mengatakan kalau praktik ini tidak perlu dilakukan karena bagaimanapun para atlet sudah mencetak prestasi yang membanggakan negara.

“Ini sesuatu yang tidak perlu dilakukan. Atlet SEA games ini sudah mencetak prestasi yang membanggakan negara. Mereka bekerja keras untuk mencapai level tersebut. Bonus seharusnya bukan hanya dilihat sebagai imbalan medali, tapi juga apresiasi kepada semua waktu dan usaha yang mereka tunjukan untuk mencapai level ini.” Ujar Joey

Sumber: hybrid.id

Dia melanjutkan: “Medali-Medali ini bukan hanya hasil program 6 bulan seperti pelatnas, tapi juga hasil dari kerja keras anak-anak ini selama bertahun-tahun. Let them enjoy the fruits of their labor!”

Joey menambahkan kalau keadaan esports seperti cabang-cabang lain yang kesulitan mencari dana dan perputaran dana sangat rendah, maka masih mungkin bisa dipahami.

Kalau keadaan esports seperti cabang cabang lain yang kesulitan mencari dana dan perputaran dana di bidang tersebut sangat rendah, then maybe bisa dipahami, tapi di esports alasan alasan seperti itu tidak make sense.

Baca juga: Banyak yang Gak Tahu, Ternyata Begini Asal-usul Terbentuknya EVOS Esports COD Mobile

Terakhir, Joey meminta kepada semua yang ingin berpendapat dan berdiskusi terkait polemik ini untuk mention di Instagram miliknya di @yohannes.siagian

Share
Topics
Editorial Team
D.L.Tommy
EditorD.L.Tommy
Follow Us