Penyebaran informasi yang keliru atau hoax soal virus corona bisa mengakibatkan kegaduhan dan justru memperburuk wabah ini. Sayangnya, di era ini perputaran informasi begitu cepat dan sulit dicegah.Sampai saat ini saja sudah ada lebih dari 2 juta hoax virus corona yang menyebar di media sosial, khususnya Twitter. Sebagai warganet, kita harus lebih waspada saat menerima informasi baru slur!The Washington Post melaporkan bahwa hingga saat ini sudah ada sekitar 2 juta tweets tentang hoaks virus corona. Adapun platform media sosial yang digunakan adalah Twitter. Dari sekian banyaknya tweet berbau hoaks itu, kebanyakan berisi teori konspirasi berbahaya tentang virus corona.Padahal, banyak sekali orang yang menggunakan media sosial sebagai sumber informasinya. Mengingat sudah ada 2 juta tweets yang beredar tentang hoaks virus corona, maka sangat berbahaya karena berpotensi dipercayai banyak orang yang membacanya.Situasi semakin memburuk ketika diketahui bahwa akun-akun yang menyebarkan hoaks virus corona tersebut kebanyakan memakai akun palsu, demikian dilansir dari Business Insider. Rupanya para penyebar hoaks ini sadar kalau apa yang mereka lakukan itu juga berbahaya untuk diri mereka.Jika mereka menyebar hoaks virus corona melalui akun asli, tentu pihak kepolisian dapat dengan mudah menangkap mereka. Namun, kondisinya berbeda, sehingga pihak berwajib harus melakukan usaha ekstra.Di antara sekian banyaknya hoaks itu, tentu ada hoaks yang paling populer. Hoaks yang dimaksud paling populer di Twitter yakni: orang akan kena virus corona kalau makan sup kelelawar! Kenyataannya, itu sama sekali tidak akurat. Untuk itu, buat kamu pengguna medsos, harus bisa memilah mana informasi yang benar dan yang salah ya.Perwakilan dari Twitter memang sudah bertemu dengan sejumlah pejabat dalam rangka membahas isu terkait virus corona. Bukan tanpa sebab, Twitter memang menjadi pilihan banyak orang sebagai platform medsos pilihannya.Meski demikian, ketika ditanyai perihal laporan ada 2 juta tweets hoaks seputar virus corona di Twitter, mereka menolak untuk berkomentar. Kelihatannya ini menjadi feedback untuk perbaikan Twitter dalam mencegah segala bentuk hoaks yang masuk ke ranah mereka.Berhubung platform medsos seperti Twitter dan Facebook punya pengaruh besar, maka mereka mulai mengambil tindakan.Tindakan tersebut mereka lakukan dalam rangka membatasi konten seputar hoaks virus corona agar tidak dengan mudahnya bisa masuk. Perlu diketahui, langkah ini sudah mereka eksekusi sejak beberapa minggu lalu.Walaupun saat ini hoaks virus corona sedang mendominasi, namun postingan tentang virus corona yang didasari oleh penelitian dan sains juga tidak kalah banyak. Tentu ini merupakan kabar gembira karena tweet seperti inilah yang saat ini dibutuhkan.Contoh dari tweet yang didasari sains yang banyak dibagikan orang adalah penemuan alat yang bisa melacak virus corona ciptaan Universitas Johns Hopkins. Ayo sebarkan informasi yang benar demi menimbun banyaknya jumlah hoaks di media sosial.Moscowtime.comPada akhir Januari lalu, Facebook telah mengumumkan kalau mereka serius dalam membatasi hoaks yang beredar di Facebook.Kalau sampai ada yang ketahuan berusaha melakukan penyesatan, maka akun tersebut akan dihukum berupa mendapatkan peringatan.<p style="text-align: center;"><strong>Baca Juga : <a href="https://ggwp.id/media/2020/03/04/virus-corona-esports" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Begini Dampak Virus Corona Pada Industri Esports di Seluruh Dunia, Miris!</a></strong></p>Itulah beberapa hal seputar mewabahnya hoaks virus corona di media sosial. Menyebarnya virus corona ke Indonesia sudah bikin panik, jangan diperburuk dengan menyesatkan informasi pula, ya!Sumber : <a href="https://www.idntimes.com/tech/trend/adhyasta-dirgantara/ada-2-juta-hoaks-virus-corona-di-twitter/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">IDN Times</a>