Mencegah Kecanduan Game, Jepang Usulkan Pembatasan Bermain untuk Anak

Politisi Jepang usulkan pembatasan bermain video game. Kecanduan akan bermain video game tentu menjadi salah satu kekhawatiran utama orang tua di zaman ini. Permasalahan ini sampai membuat pemerintah beberapa negara bertindak untuk mengatasi permasalahan kontemporer ini.
Beberapa waktu lalu, Pemerintah Tiongkok mulai membuat serangkaian peraturan dan jam malam yang harus dipatuhi oleh gamer yang masih di bawah umur.

Pada edisi kali ini, giliran negara tetangga dari Tiongkok, yaitu Jepang yang mulai memberlakukan peraturan untuk membatasi kecanduan video game ini.
Sejumlah politisi dari Prefektur Kagawa yang tergabung dalam Kagawa Prefectural Assembly (sejenis DPRD di Prefektur Kagawa) mengusulkan peraturan daerah yang membatasi jam bermain anak yang masih berada 17 tahun, terutama yang masih berstatus sebagai pelajar.
Dilansir dari NHK News Web, usulan peraturan daerah tersebut secara spesifik mengatur bahwa anak-anak hanya boleh bermain video game selama maksimum satu jam pada hari biasa.

Sedangkan di hari libur, mereka hanya boleh bermain selama 90 menit. Sementara untuk anak-anak yang sudah duduk di bangku SMA, mereka tidak boleh bermain melebihi jam 10 malam.
Rencana peraturan daerah ini mirip seperti dengan yang ada di Tiongkok. Walau demikian, masih belum ada denda yang diberikan jika melanggar peraturan di usulan undang-undang ini.
Pihak DPRD Prefektur Kagawa tengah meminta pendapat masyarakat dan akan terus menyesuaikan proposal peraturan tersebut sebelum dipresentasikan pada rapat pleno bulan depan.
Jika disahkan, ini akan menjadi peraturan daerah pertama di Jepang yang mengatur masalah kecanduan game.
Sepertinya tingkat kecanduan game di Jepang sudah cukup mengkhawatirkan sehingga mulai ada pemerintah daerah yang mulai melawan permasalahan ini. Bagaimana menurut kalian? Apakah Indonesia perlu mengikuti jejak Tiongkok dan Jepang dalam mengatasi kecanduan game dengan membatasi jam bermain anak?
Sumber: NHK News Web