Kisah Nyata Joe Metheny, Pembunuh Berantai yang Jual Burger Dari Daging Korbannya

Seorang pria bernama Joe Metheny dijuluki ‘Kanibal Gila’ akibat membunuh sepuluh orang dan menjadikan daging korbannya sebagai bahan membuat burger.
Tidak hanya untuk dimakannya sendiri, burger dari daging manusia itu juga dijual oleh Joe ke orang lain. Aksinya ini berlangsung pada tahun 1994 sampai 1996.
Joe Metheny, Pembunuh Berantai yang Jual Burger Dari Daging Korbannya

Joe Roy Metheny adalah seorang pria asal Amerika Serikat kelahiran tahun 1955 yang menggegerkan usai mengaku telah membunuh sepuluh orang.
Tidak hanya membunuh, kisah Joe dinilai mengerikan karena ia dengan sengaja menjadikan daging korban-korbannya sebagai bahan membuat burger.
Mengutip Muderpedia.org, Joe mengaku pembunuhan yang dilakukannya berawal dari rasa frustasinya ketika harus berpisah dengan putranya yang berusia 6 tahun.
Ketika itu di tahun 1994, ia yang baru pulang bekerja sebagai sopir truk mendapati rumahnya kosong. Kekasihnya sudah membawa putranya pergi tanpa sepengetahuannya.
Kekasih Joe adalah seorang pecandu narkoba. Enam bulan kemudian ia mendengar bahwa kekasihnya menjadi seorang PSK, dan sudah menjalin hubungan dengan seorang tunawisma.
Ia kemudian mendengar bahwa putranya dibawa oleh pemerintah, karena kekasih Joe dinilai tidak bisa mengurus anak lantaran kondisinya sebagai pecandu.
Marah, Joe langsung mencari kekasihnya itu. Di lokasi yang ia perkirakan akan bertemu dengan kekasihnya, ia malah menemukan dua orang tunawisma di sana.
Tidak bisa menemukan kekasihnya di sana, dua orang tunawisma itu kemudian dibunuhnya, lalu mencincang dagingnya. Di malam yang sama, ia juga membunuh tiga orang lainnya.
Tiga orang itu terdiri dari dua orang perempuan PSK yang mengaku tidak kenal dengan kekasih Joe, dan satu orang pria tua yang kebetulan menyaksikan kejahatannya ketika memancing.
Dua perempuan dan satu pria itu ia ikat lalu tenggelamkan di sungai. Joe melakukan lima kali pembunuhan dalam waktu tujuh jam.
Dua minggu kemudian, ia ditangkap atas pembunuhan atas dua tunawisma yang dicincangnya. Ia kemudian dipenjara selama 18 bulan. Polisi masih belum mengetahui bahwa Joe membunuh tiga orang lainnya.
Keluar Dari Penjara

Keluar dari penjara, Joe ternyata tidak kapok. Ia meminta pekerjaan pada bos lamanya di perusahan pallet. Ia mendapatkan pekerjaan itu.
Ia kemudian minta izin untuk tinggal di sebuah trailer di dekat tempatnya bekerja. Di lokasi ini ia melanjutkan pembunuhan berantainya.
Ia memanggil PSK ke trailernya lalu dibunuh. Mayat para korbannya ia cincang lalu disimpan ke dalam toples dan disimpan di freezer.
Ia membagi bagian tubuh korban menjadi dua bagian, satu bagian yang akan diolahnya menjadi burger dan satu bagian lagi yang tidak terpakai.

Bagian tubuh korban yang tidak terpakai, dikubur di tujuh lubang di hutan, di belakang perusahaan tempatnya bekerja.
Selain bekerja di perusahaan pallet itu, Joe ternyata bekerja di kios kecil yang menjual burger dan sandwich pada akhir pekan.
Ia kemudian mencampur daging babi dengan daging manusia dari para korbannya untuk dihjadikan burger dan sandwich dagangannya.
Joe mengaku awalnya melakukan pembunuhan karena amarah. Namun pembunuhan selanjutnya dilakukan atas rasa senang ketika merenggut nyawa orang lain.
Tidak sekali, ia melakukan pembunuhan terhadap PSK ini beberapa kali. Hingga akhirnya pada tahun 1996, seorang korbannya bernama Rita Kemper berhasil melarikan diri.
Rita kabur dari trailer milik Joe dan ia diantar oleh seorang sopir pick up. Rita kemudian dibawa ke pom bensin dan bertemu dengan seorang polisi.
Mengetahui dirinya bakal ditangkap usai Rita berhasil kabur, Joe tidak kabur dan pasrah ketika ditangkap oleh polisi yang datang.
Joe mengaku telah membunuh 10 perempuan. Joe akhirnya diadili dan sempat hampir mendapat hukuman mati pada 1998 namun batal karena kurang bukti.
Joe akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Pembunuh berantai ini akhirnya meninggal dunia di sel penjaranya sendiri pada tahun 2017.