Kocak dan Bikin Kagum Aksi K-Popers Turut Serta Menolak Omnibus Law

Pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja mengalami penolakan dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia, tak terkecuali pasukan K-popers di media sosial.
Mereka kompak menaikkan tagar atas penolakan pengesaan RUU ini.
Secara demografi, para pecinta K-pop ini memang mendominasi pengguna media sosial terbanyak.
Maka dalam hitungan jam tagar-tagar seperti #MosiTidakPercaya #GagalkanOmnibusLaw #DPRRIKhianatiRakyat bisa bertengger di Trending Topic.

Meskipun sering dianggap remeh, mereka membuktikan kekuatan jumlah mereka dan saling mengedukasi soal Omnibus Law.
“K-popers yang tadinya tidak paham, turut membaca masalah RUU ini. Setelah paham, mereka dalam waktu singkat bersatu mengangkat tagar #MosiTidakPercaya dan tagar-tagar lain, sehingga menjadi TT dunia,” kata Ismail pakar media sosial melalui akun Twitternya.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, tak sedikit dari K-popers juga yang turut aksi di jalan.

“Beberapa teman ARMY yang mahasiswa ikut turun ke jalan dan enggak sedikit juga teman-teman ARMY di Twitter yang berani bersuara,” kata Dhara, salah satu ARMY Indonesia.
ARMY sendiri adalah sebutan untuk pecinta grup BTS.
Selain itu cara K-popers melawan pun begitu unik, terutama lewat tulisan-tulisan yang mereka bawa saat berdemo.

Mereka menyatakan bahwa meskipun mereka menyukai Oppa (sebutan laki-laki lebih tua dari perempuan) tapi Indonesia tetaplah nomer satu bagi mereka.
Menurut Dhara pun, para K-popers yang turun ke jalan saling mengedukasi sambil tetap menerapkan protokol kesehatan mengingat Indonesia masih mengalami pandemi karena COVID-19.
“Kami juga dapat update dari mereka yang di lapangan dan ikut bantu doa sekaligus mengingatkan untuk tetap mengenakan masker dan social distancing.” Ungkapnya.
Keikutsertaan K-popers dalam penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja ini membawa harapan agar dunia pun bisa turut mengetahui dan turut memberi dukungan atas situasi yang tengah terjadi di Indonesia saat ini.
Beberapa akun pun turut menerjemahkan ke bahasa asing agar akun fanbase-fanbase di luar negeri bisa ikut serta meyeruakan penolak ini.
Fenomena K-popers yang turut melawan pemerintah ini bukanlah kali pertama terjadi, di Amerika sejumlah fans K-pop juga kompak mensabotase kegiatan kampanye Donald Trump.