Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Gak Nyangka! 5 Kasus Pembunuhan Ini Terungkap Karena Hal Tak Terduga, Kok Bisa?

Cepat atau lambat, pelaku pembunuhan pasti akan menerima hukumannya. Bahkan, ada beberapa kasus pembunuhan yang terungkap karena hal-hal tak terduga loh.

Ya, terkadang minimnya bukti dan tidak adanya saksi mata membuat beberapa kasus pembunuhan masih menjadi misteri. Namun, ternyata ada beberapa kasus pembunuhan yang terungkap akibat hal-hal yang tak terduga.

Inilah lima kasus pembunuhan yang terungkap akibat hal-hal yang tak terduga. Kasus apa saja, dan bagaimana terungkapnya? Yuk, disimak!

1. Kasus pembunuhan yang tak sengaja terungkap karena jejak DNA

centralmaine.com

Bangor Daily News memberitakan bahwa Gary Raub pernah melakukan pembunuhan pada 1976 silam. Meskipun polisi berhasil mengidentifikasi Gary Raub sebagai pelakunya, namun Gary masih dapat melarikan diri dan menghilang tanpa jejak.

Nah, pada 2010 lalu ada seorang tunawisma tak bernama yang terlibat perkelahian dengan senjata tajam. Karena tak ada korban jiwa, polisi hanya menyita pisau yang dipakai oleh gelandangan tersebut.

Betapa terkejutnya pihak kepolisian pada saat melakukan tes DNA di pisau tersebut, di mana ditemukan jejak DNA korban pembunuhan 1976 silam.

Tak mau gegabah, polisi menyamar sebagai sales permen karet dan menawarkan permen karet kepada gelandangan tersebut.

Kecerdikan polisi membuahkan hasil. Si tunawisma mau mengunyah permen karet tersebut. Dari hasil kunyahan permen itu, didapatkan bukti DNA bahwa ia adalah Gary Raub yang telah melakukan pembunuhan pada 1976 silam.

2. Kaus kaki korban menjadi petunjuk kuat terhadap pelaku pembunuhan

findagrave.com

The Guardian pernah memberitakan bahwa pengusaha Amarjit Chohan beserta anak dan istrinya dilaporkan menghilang pada 2003 silam. Chohan sendiri adalah miliarder asal India yang menetap di London.

Sebelum pembunuhan terjadi, Chohan sempat dibawa ke tempat kediaman seorang kenalannya yang bernama Kenneth Regan. Entah karena curiga atau mungkin memiliki perasaan tidak enak, Chohan diam-diam mencatat alamat rumah Regan di secarik kertas dan ia simpan di dalam kaus kakinya.

Benar saja, ternyata Regan yang dibantu dengan rekannya memang berniat menghabisi Chohan dan keluarganya. Jasad Chohan dan keluarganya dibuang di laut, dan akhirnya ditemukan oleh pihak kepolisian.

Tak butuh waktu lama polisi segera mendapatkan informasi dari secarik kertas basah yang terdapat di dalam kaus kaki Chohan. Akhirnya, kedua pelaku pembunuhan tersebut ditangkap dan didakwa pasal pembunuhan berencana.

3. Pelaku pembunuhan tertangkap karena patung

6abc.com

Seorang suami sekaligus ayah bernama John List telah tega membunuh anak dan istrinya karena keluarganya tersebut dianggap telah jauh dari agama.

Bahkan ia dianggap sebagai pelaku pembunuhan paling lihai dalam hal menyamar dan mengubah nama, seperti diberitakan laman Forensic Files Now.

John List adalah seorang kaya raya dengan rumah mansion yang luas. Ia sendiri adalah seorang kepala dari sebuah bank terkenal di Amerika, sekaligus pendiri sebuah kelompok sekte religius yang cukup fanatik.

Pada 1971 ia membunuh seluruh keluarganya karena menganggap bahwa anak dan istrinya sudah mulai menjauhi hal-hal yang berbau spiritualitas. Ia menulis sebuah surat pengakuan dan setelah itu ia menghilang dalam kurun waktu yang lama.

20 tahun kemudian ada stasiun TV yang mencoba kembali mengangkat kasus ini, dengan cara coba-coba memperkirakan bagaimana wajah John List saat tua, dan mengaplikasikannya dengan patung tanah liat.

Percobaan tersebut ternyata berhasil, dan John List ditangkap karena ada tetangganya melaporkan bahwa ada seseorang yang sangat mirip dengan patung tersebut.

Setelah tes DNA dan sidik jari, John List yang saat itu berganti nama menjadi Robert, tak lagi dapat mengelak.

4. Kejahatan terbongkar karena gak mau makan daging kambing

straitstimes.com

Seperti diberitakan Straits Times, ada kasus pembunuhan sadis yang terjadi di India beberapa tahun silam. Seorang istri bernama Swathi, bersama selingkuhannya bernama Rajesh, tega membunuh suaminya yang bernama Reddy.

Jasad Reddy sengaja dibawa sejauh 70 km dari kediamannya untuk menghilangkan jejak. Sedangkan wajah Rajesh sengaja disiram bensin dan sedikit dibakar, dengan tujuan menyamar menjadi Reddy.

Swathi menceritakan kepada keluarga Reddy bahwa suaminya tersebut terkena luka bakar akibat diserang orang tak dikenal, dan awalnya keluarga Reddy percaya.

Namun, sewaktu keluarga Reddy mengunjungi mereka di rumah sakit, Rajesh yang ditawari masakan kambing, segera menolak karena mengaku vegetarian.

Sontak saja kejadian tersebut mengundang kecurigaan. Pasalnya, Reddy yang asli bukanlah seorang vegetarian dan sangat menyukai daging kambing.

Tak butuh waktu lama, kasus pembunuhan tersebut terungkap. Para pelaku dikenakan pasal pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal.

5. Kasus pembunuhan yang terungkap setelah 50 tahun

bbc.com

Seperti diberitakan BBC, Oktober 1966 silam menjadi tragedi bagi seorang wanita bernama Louise Pietrewicz, di mana ia dinyatakan menghilang. Ironisnya, pihak kepolisian benar-benar tidak memiliki petunjuk apa pun mengenai kasus tersebut.

Pihak kepolisian telah menyelidiki kasus ini melibatkan orang-orang terdekat Louise, termasuk mantan-mantan kekasihnya. Namun tetap saja, hasilnya nihil.

Kasus ini sempat dihentikan karena minimnya data dan bukti pendukung. Tetapi, kasus ini dibuka kembali pada 2018.

Dengan teknologi yang lebih canggih beserta kesaksian dari beberapa orang yang masih hidup, ditemukan petunjuk bahwa jasad Louise kemungkinan berada tak jauh dari tempat orang-orang terdekatnya.

Petunjuk mengarah pada sebuah rumah milik William Boken, yang dulunya pernah menjadi mantan pacar Louise.

Boken sendiri diketahui telah meninggal pada 1982. Setelah mengalami beberapa kali penyelidikan, akhirnya polisi menemukan tulang belulang milik Louise yang tertimbun di kedalaman 2 meter dengan beton di garasi rumah Boken.

Polisi yakin bahwa Boken adalah pelaku tunggal dari pembunuhan tersebut.

Sumber: idntimes.com

Share
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us