Menurut Sains, 5 Kejadian Dahsyat Ini Bisa Picu Terjadinya Hari Kiamat

Kiamat atau akhir dari dunia ini memang selalu dipertanyakan keberadaannya. Banyak yang bertanya-tanya, kapan atau hari apa kiamat akan datang. Belum lagi banyak yang meramalkan hari akhir itu. Salah satunya adalah prediksi Kalender suku Maya yang menyatakan kiamat akan terjadi pada 21 Juni 2020.
Namun, kira-kira bagaimana pandangan sains tentang hari kiamat ini? Apa saja yang bisa menjadi penyebab kiamat di masa yang akan datang?
1. Rusaknya medan magnet Bumi

Medan magnet sangat penting bagi sebuah planet. Jika sebuah planet kehilangan medan magnetnya, radiasi Matahari akan masuk dan terperangkap sehingga akan membinasakan kehidupan biologis di dalamnya.
Science Alert mencatat bahwa saat ini terdapat anomali misterius yang melemahkan medan magnet Bumi. Data terbaru yang didapatkan dari satelit milik ESA (European Space Agency) menampakkan anomali-anomali yang asing bagi ilmuwan. Anomali ini berevolusi dan terus melemahkan medan magnet Bumi.
Setiap pengurangan kekuatan dari medan magnet Bumi implikasinya akan sangat besar. Medan magnet berfungsi sebagai perisai yang melindungi Bumi dari gelombang radiasi Matahari. Tak bisa dibayangkan jika medan magnet Bumi rusak dan berhenti berfungsi.
Hingga saat ini, para ilmuwan memberikan klaim bahwa anomali tersebut tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Anomali ini hanya berdampak pada kerja GPS, satelit, dan pesawat luar angkasa.
Namun, pada masa depan, jika kerusakan medan magnet semakin parah, kiamat dunia tak akan bisa dihindarkan lagi.
2. Bumi bertubrukan dengan objek luar angkasa yang masif

Sudah menjadi hal yang wajar jika sebuah planet terkena hantaman dari objek-objek luar angkasa, seperti asteroid atau batuan angkasa lainnya. Masalahnya ialah sebesar apa objek tersebut?
Hanya dibutuhkan asteroid sebesar 1 km persegi untuk membuat kehidupan organisme Bumi lenyap. Faktanya, ada banyak batuan luar angkasa yang berukuran lebih dari 10 km persegi.
Objek angkasa sebesar itu akan mengakibatkan hantaman dengan kekuatan lebih dari 1 juta megaton.
Sekadar ilustrasi, bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima berkekuatan 20 hingga 50 kiloton. Nah, 1 juta megaton berarti sama dengan 20 juta kali bom Hiroshima.
Gak kebayang kalau Bumi menerima kekuatan hantaman dan ledakan sebesar 20 juta kali bom Hiroshima.
3. Wabah pandemik global yang akan memusnahkan kehidupan di Bumi

Jika saat ini dunia sudah dibuat babak belur dengan virus corona, bagaimana jadinya jika dunia diserang oleh wabah atau pandemik yang jauh lebih mematikan dan dapat menyebar secara brutal? Tentu saja bisa menjadi akhir dunia atau hari kiamat.
Bagaimana dengan pandemik di masa yang akan datang? Tak ada yang tahu karena virus dan bakteri juga akan berevolusi mengikuti hukum seleksi alam.
Sejarah berulang kali membuktikan bahwa teknologi dan kemampuan medis manusia masih kalah langkah dibandingkan dengan kemampuan virus dan bakteri di alam.
4. Perang dunia

Perang Dunia II yang pernah terjadi pada 1939 lalu adalah perang modern terbesar yang pernah terjadi. Melibatkan lebih dari 100 juta pasukan, Perang Dunia II menelan korban sebanyak 85 juta jiwa.
Lalu, bagaimana jadinya jika di masa yang akan datang terjadi sebuah perang yang melibatkan banyak negara dan penggunaan nuklir? Itu berarti kehancuran dunia sudah ada di depan mata.
NCBI dalam lamannya mencatat bahwa dampak yang ditimbulkan oleh perang nuklir bisa sangat mematikan dan menghancurkan kehidupan secara menyakitkan. Kalau pun ada negara yang selamat dari serangan nuklir, ekonomi dan sosial negara tersebut juga akan runtuh.
Bagi sains, kemungkinan ini adalah kemungkinan yang paling masuk akal untuk menyebabkan kehancuran dunia. Keegoisan pemimpin dan perebutan wilayah atau sumber daya alam mungkin bisa menjadi pemicu dari perang nuklir di masa yang akan datang.
5. Wabah zombi dan serangan alien, mana yang lebih masuk akal?

Tentu, keduanya adalah hal konyol bagi sains. Namun, jika harus memilih, wabah zombi sepertinya masih lebih masuk akal bagi sains.
Alien—jika pun ada—mungkin mereka berjarak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi. Jadi, banyak kalangan akademisi yang skeptis tentang serangan alien atau makhluk asing. Tak heran, kalau hal ini masuk ke dalam kejadian yang bisa saja memicu hari kiamat.
Sumber: idntimes.com