Kisah ini bermula saat Zulaikha dan keluarga berlibur ke pantai. Di sana, anak sulungnya menemukan sebuah boneka yang ia bawa pulang tanpa memberitahu sang ibu.
Sesampainya di rumah, anak sulungnya menyimpan boneka itu di dalam kotak mainan. Di sini keanehan mulai dialami Zulaikha dan keluarga.
Beberapa hari liburan itu, Zulaikha mendengar anaknya seperti tertawa dan bermain dengan seseorang di depan pintu rumah.
Namun setelah beberapa menit, ia mendengar suara tangis. Ketika Zulaikha menghampiri anaknya, ia melihat seorang anak perempuan sekitar usia 5 tahun berdiri di depan pintu.
“Dia memakai baju belang hitam dan putih serta rok pendek. Meski hati saya tidak enak, saya memintanya pulang ke rumah karena waktu sudah malam,” ujar Zulaikha.
Di hari yang sama, pintu rumah Zulaikha diketuk seseorang pada pukul satu pagi. Suami Zulaikha yang masih bangun membuka pintu rumah mereka.
Namun ketika dibuka, tidak ada seorang pun di sana. Suaminya menyangka ada orang iseng yang sengaja mempermainkan mereka.
Setelah menutup pintu, suami Zulaikha tiba-tiba mendengar suara anak yang sedang menangis. Ia langsung pergi membangunkan sang istri.
Zulaikha yang terbangun dibuat kaget melihat anak perempuan di sudut kamarnya. Anak itu adalah yang dilihatnya sore hari tadi bermain dengan anaknya.
Penampilan anak perempuan itu berubah jadi menakutkan. Hidung dan bajunya berlumuran darah. Anak itu meminta haknya dikembalikan.
Tidak mengerti, Zulaikha menanyai maksud makhluk halus itu. Tapi anak perempuan itu hanya menangis dan mengucapkan kata-kata yang sama sebelum akhirnya menghilang.
Keesokan paginya, anak sulung Zulaikha akhirnya menceritakan soal boneka yang ia ambil dari pantai. Zulaikha langsung membuang boneka horor itu dan mereka tak lagi diganggu makluk halus.
Dengan menceritakan kisahnya ini, Zulaikha berharap tidak ada lagi orang yang sembarangan membawa pulang benda dari tempat asing. Dikhawatirkan barang itu milik makhluk halus.
Tuh, diingat nasihat dari Zulaikha ya gais!