Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Viral! Setelah Ngaku Kuasai Dunia, Raja dan Ratu Kerajaan Agung Sejagat Malah Kabur?

Sekelompok orang yang mengatasnamakan diri tergabung dalam Kerajaan Agung Sejagat viral melalui video yang beredar di media sosial. Kerajaan tersebut ternyata berada di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Hal ini tentunya memicu keriuhan publik, apalagi di dunia maya. Kini setelah pemberitaan semakin ramai dan Polisi mulai bertindak diduga sang Raja malah kabur.

Simak beberapa fakta soal Kerajaan Agung Sejagat di bawah ini!

1. Kerajaan Keraton Agung Sejagat mengklaim Indonesia sebagai wilayah kekuasaannya

Kerajaan Keraton Agung Sejagat. purworejo24.com
Kerajaan Keraton Agung Sejagat. purworejo24.com

Nama asli Raja Keraton Agung Sejagat yaitu Totok Santosa Hadiningrat, sedangkan Kanjeng Ratu yang merupakan istrinya bernama asli Dyah Gitarja. Kerajaan Agung Sejagat bermarkas di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Sinuhun mengklaim mempunyai daerah kekuasaan seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Karena menurutnya tatanan di dunia yang terbesar adalah kekaisaran dan yang terkecil adalah berbentuk republik.

2. Jumlah pengikut Kerajaan Agung Sejagat sekitar 500-an orang

Kerajaan Keraton Agung Sejagat. purworejo24.com
Kerajaan Keraton Agung Sejagat. purworejo24.com

Belum lama ini, mereka menggelar Wilujengan sebagai bentuk perwujudan janji 500 tahun yang lalu, sejak runtuhnya Kerajaan Majapahit pada 1518. Wilujengan dan Kirab Budaya yang diadakan pada 10-12 Januari 2020, juga untuk menyambut kehadiran Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke Jawa.

Perjanjian 500 tahun itu dilaksanakan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa terakhir Imperium Majapahit dengan Portugis, sebagai wakil orang-orang barat di Malaka pada tahun 1518.

Saat ini pendukung dan pengikut Keraton Agung Sejagat berjumlah 425 orang.

3. Warga resah dengan keberadaan Kerajaan Agung Sejagat

Suasana kota Purworejo. (IDN Times/Dhana Kencana)
Suasana kota Purworejo. (IDN Times/Dhana Kencana)

Salah seorang warga, Jumeri yang tempat tinggalnya berdekatan dengan Keraton Agung Sejagat mengaku tak pernah ada sejarah adanya kerajaan atau keraton di wilayah Pogung, Purworejo.

“Tidak ada keraton dari dulu, adanya keraton jin di belakang sana. Kami merasa sangat terganggu, karena kegiatan mereka itu tengah malam nyanyi-nyanyi sambil tepuk tangan, jadi suaranya membuat warga terganggu. Sudah saya ingatkan 3 kali itu,” ungkapnya dikutip laman Purworejo24, Senin (13/1).

4. Perguruan tinggi dilibatkan dalam pengujian

pixabay.com/DariuszSankowsk
pixabay.com/DariuszSankowsk

Kabar keberadaan Keraton Agung Sejagat sampai ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ia menyatakan bahwa soal sejarah keraton itu harus diuji secara ilmu pengetahuan dan keilmiahan.

“Sebaiknya bicara dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, agar bisa diketahui, syukur-syukur ada perguruan tinggi yang mendampingi, kalau ada seluruh dokumen (Kraton Agung Sejagat), lebih baik. Bisa untuk didiskusikan agar teruji,” terang Ganjar dalam keterangannya, Senin (13/1).

5. Polda Jateng akan panggil raja dan ratu Kerajaan Agung Sejagat

Kapolda Jateng ingatkan konvoi tahun baru tak ganggu kenyamanan masyarakat. IDN Times/Fariz Ferdianto
Kapolda Jateng ingatkan konvoi tahun baru tak ganggu kenyamanan masyarakat. IDN Times/Fariz Ferdianto

Rycko menjelaskan pihaknya akan memanggil Totok dan istrinya untuk dimintai keterangan, sekaligus mengecek legalitas sejarah bangunan yang disebut-sebut sebagai kerajaan penerus Majapahit tersebut.

Rycko juga menyebutkan kepolisian ingin mengetahui tujuan dan motif Totok mendirikan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo.

6. Raja dan Ratu Diduga Kabur

Facebook
Facebook

Setelah ramai pemberitaan di media dan juga penyelidikan Polisi, kini diduga sang Raja malah kabur meninggalkan singgasananya. Hal ini diketahui dari unggahan seorang pengguna Facebook. Untuk kabar ini sendiri, Polisi belum memberikan informasi lanjutnya.

Baca Juga : Dari Ferguso Sampe Halu, Ini 10 Pencarian ‘Apa Itu’ Terpopuler di Google Selama 2019

Wah ini sih fenomenal banget lur. Kira-kira apakah mereka juga bisa dikatakan radikal dan merusak ideologi bangsa?

Sumber : IDN Times

Share
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us