Pada tahun 2019 lalu ada beberapa serangkaian peristiwa yang menyebabkan pemerintah harus melakukan pemblokiran internet. Mulai dari kisruh Pilpres hingga konflik yang terjadi di Papua.
Selain memunculkan keluhan dari banyak warganet, ternyata tindakan ini juga sebabkan kerugian pada negara lho. Tak tanggung-tanggung, angkanya samapa triliuan rupiah.
Berikut 5 fakta terkait pemblokiran internet di Indonesai sepanjang 2019 lalu.
Laporan dari top10vpn mengatakan bahwa Indonesia mengalami kerugian hingga 187,7 juta dolar atau setara dengan Rp2,5 triliun akibat dari pemblokiran internet serta media sosial. Pasalnya, sepanjang tahun 2019 pemblokiran ini dilakukan selama 416 jam.
Bayangkan, sebanyak hampir 30 juta pengguna internet di Indonesia sempat tidak bisa bermain WA, Instagram, bahkan tidak bisa buka Google. Jadinya cuma bisa main dinosaurus yang loncat-loncat itu deh.
Biasanya, sebuah negara melakukan pemblokiran internet dan media sosial untuk membungkam masyarakat di momen-momen penting. Misalnya, di sebuah daerah sedang ada demo yang rusuh, atau setelah hasil pemilu diumumkan sehingga banyak yang sakit hati.
Maka dari itu, pemerintah yang terkesan otoriter ini membatasi aliran informasi yang masuk sehingga masyarakat seolah-olah buta akan informasi. Lihat saja, buktinya seperti saat kasus kerusuhan di Papua Barat.
Kala itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) memblokir internet dengan alasan menjaga situasi di sana. Tidak hanya itu, pemblokiran juga terjadi pasca-pengumuman terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo di Indonesia.
Selain itu, laporan ini juga mencatat platform media sosial mana yang paling lama diblokir jika ditotal. Ternyata, hasilnya adalah WhatsApp di mana aplikasi milik Facebook ini diblokir selama 6.236 jam.
Kemudian, disusul oleh Facebook selama 6.208 jam, Instagram mencapai 6.193 jam, Twitter dengan pemblokiran selama 5.860 jam, dan Youtube yang mengalami pemblokiran selama 684 jam.
Di era yang sudah serba teknologi ini, pastinya masyarakat tidak tahan terhadap yang namanya tidak bermain hape. Untuk itu, segala cara pun dilakukan agar mereka bisa kembali ngechat pacar hingga ngejulidin orang di Twitter.
Salah satunya adalah dengan VPN, ini memang ampuh untuk membuat hp kamu jadi bisa internetan lagi. Sayangnya, VPN dianggap tidak aman untuk digunakan karena takut terjadi pencurian data.
Sementara itu, kerugian ekonomi yang dialami Indonesia akibat pemblokiran internet hanya secuil dari kerugian total di dunia. Sebab, dari sekian banyaknya negara yang mempraktikkan ini, kerugian totalnya mencapai 8 miliar dolar (Rp110,7 triliun). Fantastis sekali bukan?
Kerugian tersebut merupakan hasil dari pemblokiran internet selama 11.857 jam dan pemblokiran media sosial selama 6.368 jam. Adapun Irak menjadi negara yang paling besar mengalami kerugian ekonomi, disusul oleh Sudan, dan India.
Baca Juga : Jadi Internet Bumi Dikendalikan oleh 14 Orang Gunakan ‘7 Bola Dragon Ball’?
Pada akhirnya, pemblokiran yang dilakukan masing-masing negara ini memang memiliki maksud tertentu. Padahal, mereka tahu kalau ini akan menyebabkan kerugian ekonomi kepada diri mereka sendiri. Kendati begitu, praktik ini kemungkinan besar tetap akan terjadi tahun ini!
Sumber : IDN Times